MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Program See Malang Like the Locals Do Universitas Ma Chung sukses digelar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Kota Malang kepada mahasiswa Warga Negara Asing (WNA). Turut serta dalam kegiatan ini, siswa-siswi SMAK Kolese Santo Yusup melalui pembelajaran Bahasa Indonesia dan eksplorasi pariwisata lokal. See Malang Like the Locals Do, telah dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan mengusung konsep Cultural Journey yang bertema : See, Experience, Connect.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Ma Chung, Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Malang kepada mahasiswa internasional sekaligus mendorong mereka agar semakin bersemangat dalam belajar bahasa Indonesia. “Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkenalkan Malang kepada warga internasional yang berada di kota ini, sambil mendorong mereka agar semakin antusias dalam mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dan pariwisata adalah sarana yang tangguh dalam diplomasi lunak,” ujarnya.
Mahasiswa WNA yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara, termasuk Jerman, Pakistan, Kamboja, India, Afghanistan, Zimbabwe, dan Mesir. Melalui acara ini, mereka tidak hanya diperkenalkan dengan budaya Indonesia, tetapi juga berkesempatan untuk menjalin relasi dengan siswa-siswi SMAK Kolese Santo Yusup, menciptakan interaksi yang mendukung pertukaran budaya dan memperluas jaringan internasional.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa WNA mengikuti kelas BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) yang dipandu oleh Yohanna Nirmalasari, S.Pd., M.Pd., dosen dan pengajar BIPA di Universitas Ma Chung. Sementara itu, diberikan pula kelas Tourism pada siswa-siswi SMAK Kolese Santo Yusup yang dibimbing oleh Melany, SST.Par., MM.Tr., dosen Program Studi English for Global Creative Communication (E-GCC) Universitas Ma Chung untuk melatih peserta menjadi pemandu wisata.
Wawan menerangkan, setelah mendapatkan materi bahasa dan pariwisata, para peserta diajak berkeliling kampus Universitas Ma Chung sebelum melanjutkan perjalanan mengeksplorasi Kota Malang. Destinasi yang dikunjungi antara lain Batik Soendari. Para mahasiswa mempraktikkan teknik pewarnaan batik, Klenteng En An Kiong untuk mempelajari sejarah dan budaya setempat, serta Kampoeng Heritage Kajoetangan untuk menelusuri jejak sejarah Malang.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang yang semakin mempererat hubungan antarbudaya, memberikan pengalaman internasional bagi para peserta, serta memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Kota Malang kepada dunia,” harapnya.
Salah satu peserta, Julia dari Jerman, mengungkapkan kesannya mengikuti kegiatan ini. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Universitas Ma Chung yang memfasilitasi bertemu dengan warga lokal dan internasional untuk bertukar pikiran dan menjelajah bersama. “Saya menikmati hari yang menyenangkan dengan mempelajari lebih banyak tentang budaya Jawa, membatik sendiri, dan melihat tempat-tempat baru di Malang,” katanya. (imm/udi)