MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus menunjukkan progres terbaik dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikannya. Kampus Putih ini sukses masuk dalam 25 kampus terbaik di Indonesia yang dirilis oleh lembaga pemeringkitan Webometric, bulan Juli 2025.
Menariknya, hanya ada tiga kampus swasta dalam daftar tersebut dan UMM menjadi salah satunya. UMM juga sekaligus menjadi kampus terbaik perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Ini merupakan bukti kualitas yang selama ini dijaga dan ditingkatkan.
Adapun Webometrics dikembangkan oleh Cybermetrics Lab yang berkantor di Spanyol. Pemeringkatan ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu setiap Januari dan Juli. Bahkan cakupan analisisnya meliputi 32.000 lebih perguruan tinggi dari lebih dari 200 negara di dunia.
Terkait pemeringkatan ini, Kepala Humas UMM Dr. M. Isnaini, M.Pd. menjelaskan pemeringkatan ini menilai performa institusi pendidikan tinggi berdasarkan indikator webometrik dan bibliometrik, yang mencakup visibilitas situs web, jumlah publikasi ilmiah, sitasi, dan reputasi jurnal. Berbagai data dinilai termasuk dari sumber terpercaya seperti Google Scholar, Majestic, dan Scimago-Scopus.
“Webometrics ini juga menggunakan model penilaian komposit yang menggabungkan indikator-indikator ternormalisasi untuk memastikan evaluasi yang adil dan seimbang. Di antaranya dampak berdasarkan jumlah domain rujukan eksternal, sitasi dari 310 peneliti yang paling banyak dikutip, hingga makalah penelitian,” katanya.
Menurutnya, ini menjadi bukti nyata bagaimana kualitas Kampus Putih UMM. Utamanya di aspek penelitian yang tidak hanya banyak, tapi juga berdampak. Semua sivitas akademika UMM memang didorong untuk mampu menelurkan ide dan meneliti. Kemudian berupaya menghilirisasi berbagai inovasi menjadi sebuah produk yang bermanfaat.
“Maka, UMM juga telah mendirikan Direktorat Saintek yang tidak hanya fokus pada penelitian. Tapi juga benar-benar mampu menghasilkan produk inovasi sebagai solusi atas berbagai masalah masyarakat. Mulai dari aspek pertanian, peternakan, pangan, agama, sosial, dan lain sebagainya. Direktorat Saintek jadi wadah yang tepat untuk hal ini,” tegasnya.(imm/lim)
