MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Awal pekan lalu Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Public Speaking dalam rangka Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik. Kegiatan ini salah satunya berdasarkan peralihan status UM dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Karena perubahan status inilah maka mensyaratkan kinerja yang lebih baik, salah satunya di aspek pelayanan umum. Kemampuan public speaking para tenaga pendidikan dan staff UM juga menjadi sorotan karena menentukan kesan pertama terhadap UM berkaitan dengan pihak luar.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Savana awal bulan lalu. Dihadiri oleh Wakil Rektor II UM Prof. Dr. Puji Handayati, S.E.Ak, M.M., CA, CMA., Direktur DI PHK UM, dan beberapa tenaga pendidikan yang terdaftar sebagai peserta pelatihan.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Puji Handayati, S.E.Ak, M.M., CA, CMA., menjelaskan urgensi dari acara ini karena peserta yang ikut kegiatan adalah orang yang menangani langsung pihak luar UM ketika ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai UM.
“Kampus kita ini harus dikelola seperti halnya perusahaan profesional. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana kita mampu mengkomunikasikan hal yang ada di kampus secara baik dan menarik pada publik sehingga muncul trust dari publik terhadap apa yang kita miliki,” tutur Guru Besar Ilmu Akuntansi tersebut.
Menurutnya, kesan pertama bagi sebagian besar orang sangatlah penting, apalagi menyangkut instansi besar seperti UM. Kemampuan mengolah kata menjadi informasi yang meyakinkan tentu diperlukan demi memberikan pelayanan terbaik kepada pihak luar.
Prof Puji, sapaannya menuturkan, banyak orang memiliki prestasi tapi kalau tidak dikomunikasikan secara baik tentunya tidak akan diketahui orang. “Ketika di kampus kita banyak tamu dan stakeholder yang ingin mendapatkan informasi terkait keberadaan kampus, kalau yang melayani performnya tidak meyakinkan maka kesan pertamanya akan jelek,” ujarnya.
Hal tersebut, lanjut Puji, akan menimbulkan penilaian awal yang buruk. Dia berharap setelah adanya pelatihan ini, para tenaga pendidikan akan merubah performanya. “Hari senin nanti saya yakin wajahnya sudah berubah dan begitu datang langsung menyambut tamu dengan senyuman sekaligus membawa peningkatan yang signifikan untuk Bapak/Ibu yang menjadi garda terdepan UM,” lanjut Prof. Puji.
Tidak hanya materi public speaking, workshop ini juga mengagendakan praktik dan ujian untuk pesertanya. Sebanyak 31 tenaga pendidikan dilatih dan diuji pada acara ini. Setelah pemaparan beberapa materi diikuti praktik, peserta di hari ketiga diuji sertifikasi untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dihasilkan selama mengikuti workshop. (imm)