MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Universitas Negeri Malang (UM) menjalin kerja sama strategis dengan PT Gaya Makmur Mobil. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pekan lalu.
Momentum berlangsung di Ruang Sidang Senat, Graha Rektorat Lantai 9, dihadiri Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., jajaran pimpinan universitas, serta Direktur Utama PT Gaya Makmur Mobil, Frankie S. Makaminang dan Direktur Marketing Surijani. Selain itu turut hadir juga Kepala Cabang Surabaya dan head of GMM school serta tim perusahaan.
Dalam sambutannya, Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini. Dia mengatakan kolaborasi antara kedua lembaga tersebut bertujuan memperkuat pengembangan sumber daya manusia unggul, meningkatkan akses mahasiswa terhadap pengalaman industri, serta mendukung inovasi teknologi otomotif berkelanjutan di Indonesia.
“Mahasiswa UM dikenal memiliki kompetensi tinggi dan etos kerja yang baik. Kolaborasi ini memberikan pengalaman langsung di industri sekaligus mendukung transformasi teknologi otomotif nasional,” ujar Prof. Hariyono.
Sementara itu, Direktur Utama PT Gaya Makmur Mobil, Frankie S. Makaminang menegaskan komitmen perusahaan untuk menjalin sinergi jangka panjang dengan dunia pendidikan. “Kami ingin membangun negeri bersama, salah satunya melalui kerja sama dengan institusi akademik. Lulusan UM diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif, baik secara teknis maupun manajerial,” tuturnya.
Menambahkan, Direktur Marketing PT Gaya Makmur Mobil, Surijani menyatakan bahwa inisiatif go green perusahaan melalui pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan stasiun pengisian daya (charging station) sejalan dengan tujuan kerja sama ini. “Kami percaya kontribusi ini tidak hanya soal bisnis, tetapi juga langkah nyata dalam mengurangi emisi dan mendukung ketahanan energi nasional,” jelas Surijani.
Kolaborasi UM dan PT Gaya Makmur Mobil mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas), ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Diharapkan kemitraan ini menjadi model sinergi antara dunia akademik dan industri untuk menghadapi tantangan global. (imm/udi)
-Advertisement-.