MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan University of Cambodia (CU) dan Royal University of Phnom Penh (RUPP) Kamboja, pekan lalu. Kerjasama ini dibangun dengan alasan bahwa kerjasama dan kolaborasi adalah kunci kesuksesan.
Hal itu dikatakan Wakil Rektor 1 UM, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd. Dia menyampaikan bahwa kerjasama yang dilakukan ini harus berdampak pada kemajuan yang lebih baik antar kedua pihak. “Karena mampu mengatasi masalah bersama dan memberikan dampak yang lebih luas,” katanya.
Acara penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama antar perguruan tinggi, membuka jalan bagi pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, dan kolaborasi akademik lainnya antara dua negara yang berbeda. “Kerjasama ini mencerminkan komitmen kami untuk memajukan pemahaman Internasional dan keunggulan akademik,” ujarnya.
Kegiatan penandatanganan ini juga bersamaan dengan serangkaian Joint Guest Lectures yang berlangsung secara hybrid, Kamis (02/11) lalu. Dilaksanakan di Aula FMIPA UM gedung B20 lantai 2.
Perguruan tinggi Kamboja yang berpartisipasi dalam Joint Guest Lectures, yakni Royal University of Phnom Penh dan University of Cambodia, keduanya terkenal atas kontribusi mereka dalam bidang pendidikan dan penelitian di Kamboja.
Pada gelaran Joint Guest Lectures ini, UM menghadirkan para profesor dan akademisi terkemuka, seperti; Prof Dr. Heri Pratikto, M.Si dari Universitas Negeri Malang, H.E. Artauli RMP Tobing dari ASEAN-IPR dan Ms. Gina V. Lopez MBA dari The University of Cambodia, yang berbagi keahlian dan wawasan mereka dalam berbagai bidang, diantaranya adalah bidang pendidikan, budaya, ekonomi, dan teknologi. “Joint Guest Lectures menjadi platform unik bagi para sarjana dari Indonesia dan Kamboja untuk bertukar ide, memperkaya lanskap akademik bagi semua pihak yang terlibat.” ungkap Ibrahim.
Dekan School of Business The University of Cambodia, Ms. Gina V. Lopez, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk terlibat dalam upaya kolaboratif ini. “Inisiatif ini berfungsi sebagai jembatan antara negara kita masing-masing. Hal ini memungkinkan kami untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan wawasan budaya. Melalui usaha seperti ini, kami membangun masa depan yang lebih cerah bagi mahasiswa dan bangsa kita,” katanya.
Para peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan profesional ikut serta dalam acara ini dengan penuh antusias untuk memperluas pemahaman mereka terhadap topik-topik penting tersebut. Kesuksesan acara ini menegaskan pentingnya kerjasama internasional dalam pendidikan tinggi, menyoroti potensi kolaborasi di masa depan antara perguruan tinggi lintas batas. (imm)