MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang memberikan penyuluhan kepada masyarakat Dusun Lawatan Desa Kalirejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan, beberapa waktu yang lalu. Penyuluhan ini dalam rangka menambah wawasan masyarakat terkait penyakit demam berdarah (DBD). Upaya ini tidak lain untuk menyikapi angka kasus DBD yang masih tinggi.
Tim dosen Unitri bekerjasama dengan Posyandu Seruni di desa setempat. Hadir puluhan warga untuk menyimak dan menerima arahan dan materi dari para dosen yang tergabung dalam tim Pengabdian kepada masyarakat ini.
Ketua tim dosen Swaidatul Masluhiya AF., S.Si., M.Ked., Trop mengatakan penyuluhan yang dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyakit demam berdarah. “Kebetulan di Dusun Lawatan Desa Kalirejo sempat ada kasus demam berdarah, sehingga kami merasa perlu memberikan edukasi,” ungkap Ida, sapaan akrabnya, Senin (24/7) kemarin.
Kepala UPT Humas dan Protokoler Unitri ini menjelaskan peserta penyuluhan yang merupakan ibu-ibu warga sekitar Posyandu mendapat materi tentang gejala awal demam berdarah hingga penanganannya.
Mereka juga dikenalkan akan ciri-ciri nyamuk demam berdarah. Untuk penanganan kasus penyakit ini tim dosen juga menyampaikan dan mengenalkan warga upaya pencegahan dengan 5M+. Yakni mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air. “Selain itu upaya pencegahan lainnya dengan menggunakan lotion atau pelindung kulit dari gigitan nyamuk,” terangnya.
Selain dari angka kasus DBD yang masih tinggi, saat ini juga akan memasuki masa peralihan musim dari kemarau ke hujan. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang berisiko tinggi untuk menyebarnya penyakit demam berdarah.
Mahasiswa Unitri sendiri mendapat mata kuliah penyakit tropis. “Jadi sangat pas menjadi pembelajaran mahasiswa untuk lebih memahami timbulnya penyakit tropis yang salah satunya demam berdarah,” ungkapnya.
Selama penyuluhan peserta sangat antusias. Mereka menyimak dengan seksama dan aktif bertanya. Diantaranya ada yang bertanya tentang masa menguras bak kamar mandi. Mengingat warga desa Dusun Lawatan Desa Kalirejo sering kesulitan air. Sementara jentik nyamuk mulai muncul dalam air yang menggenang selama dua minggu.
“Pertanyaan ini bagus sekali. Mereka sayang jika membuang air. Maka kami berikan solusinya, yakni dengan menggunakan bubuk abate dengan cara yang benar,” ungkapnya.
Ida tidak sendiri. Dalam pengabdian kepada masyarakat ini dia juga bersama dengan dua dosen lainnya. Yaitu Novita Dewi, S.Kep, Ns. M. Biomedik dan Anung Prasetyo Nugroho, SE., MMA. Tim ini juga melibatkan beberapa mahasiswa. (imm)