MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang membuktikan diri sebagai kampus besar. Baru-baru ini, Unitri menambah kembali menambah satu fasilitas akademik yang sangat bergengsi. Yaitu Sains Techno Park (STP), yang diresmikan pada Jumat (¼) lalu.
Sebelumnya kampus di Jalan Telaga Warna juga telah meresmikan Agroedu Park yang berada di Kecamatan Wagir. Dua fasilitas kuliah yang cukup penting ini menjadi sarana andalan Unitri untuk memperdalam kompetensi dosen dan mahasiswa.
Sains Techno Park diresmikan langsung oleh Ketua LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA. Dia menyaksikan langsung laboratorium lapangan yang gagah itu.
Dalam kesempatan tersebut Prof Soeprapto mengapresiasi STP Unitri yang berintegritas. Sebab menurutnya tidak banyak perguruan tinggi yang memiliki laboratorium lapangan semacam itu. “Sarana ini menjadi tempat pengembangan dari ilmu yang didapat mahasiswa. Mereka turun langsung ke lapangan untuk praktik,” katanya.
Ia menambahkan, STP akan lebih maksimal jika kedepannya bisa bekerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Sehingga tidak hanya dimanfaatkan oleh pihak kampus Unitri. Tetapi juga pihak luar dapat memanfaatkan.
Keberadaan STP diharapkan dapat mengantarkan Unitri sejajar dengan perguruan tinggi luar negeri. M “Kita lihat saja perkembangan satu tahun kedepan. Semoga akan semakin berkembang,” terangnya.
Prof Soeprapto melihat banyak sisi unik di STP Unitri. Saat meninjau langsung ke beberapa unit laboratorium misalnya, dia menemukan batok kelapa yang sudah disulap menjadi asap cair. Manfaatnya digunakan untuk pengawet makanan. Inovasi ini dikembangkan di laboratorium teknik kimia.
“Menurut saya menarik karena dari ilmunya (Science) dan wadahnya (Park) di support oleh pengembangan teknologi. Sehingga mahasiswa benar-benar bisa mengembangkannya. Seperti Teknik Kimia yang mampu menarik perhatian saya, bisa mengolah batok kelapa menjadi barang yang berguna,” ucapnya.
Kapala Sains Techno Park dan Pengembangan Laboratorium, Erwin Ismu Wisnubroto, SP., M.Phill menyampaikan, STP berdiri di lahan seluas satu hektar. Terdiri dari beberapa fasilitas yang menjadi unit-unit belajar. Mewadahi 18 laboratorium dari enam fakultas yang ada di Unitri.
Yaitu Yakni Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Ilmu Pendidikan. “Progresnya sudah 90 persen selesai. Kegiatan praktikum mahasiswa ini harapannya dapat menghasilkan produk yang siap pakai,” katanya.
STP yang merupakan kawasan laboratorium terpadu menjadi instrumen penting dalam pengembangan teknologi inovasi dosen dan mahasiswa. “Bahkan dari laboratorium ini akan menjadi media hilirisasi produk hasil penelitian. Tujuannya untuk digunakan oleh mitra dan socialpreneur,” ujar Erwin.
Acara peresmian Sains Techno Park digelar secara terbatas. Dihadiri pengurus yayasan Yayasan Bina Patria Nusantara dekan, kaprodi dan perwakilan dari mitra.
Peresmian secara simbolis dilakukan dengan gunting pita oleh Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA. Usai gunting pita, Kepala LLDIKTI berkeliling meninjau perkembangan terkini Science Technopark sebelum beroperasi penuh. Dia didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Yayasan Bina Patria Nusantara Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Patria Nusantara Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo dan Rektor Unitri Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc.
Sementara itu, Rektor Unitri, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M. Sc menjelaskan, STP yang baru diresmikan tersebut untuk mendukung laboratorium dan mengembangkannya. “Rencananya laboratorium teknis dan sains yang sudah ada di kampus utama akan pindah kesini, agar mahasiswa lebih leluasa berkarya,” jelasnya.
Ia menuturkan, sasaran dari STP tersebut juga menjalin hubungan baik dengan mitra. Sebab bukan hanya mahasiswa yang bisa menggunakan fasilitas tersebut, namun juga bisa menjadi ajang kolaborasi bersama mitra.
“Kita ingin mahasiswa bisa betah disini untuk mengembangkan kemampuannya. Selain itu produk yang sudah dihasilkan dari sini untuk langkah awalnya bisa dijual paling tidak kepada para dosen, staf juga mahasiswanya,” ungkapnya.
Eko menyampaikan bahwa, telah berencana mengangkat Program Studi Elektronik. Sarana laboratorium yang dikembangkan berupa bengkel motor. Sebagai praktek langsung bagi mahasiswa, memproduksi motor listrik.
“Tetapi prinsipnya bukan motor yang menggunakan cas. Motor yang akan dirakit menggunakan teknologi baterai, sehingga penggunaannya nanti akan seperti remot yang membutuhkan baterai. Kalau habis tinggal ganti baterai saja,” ucapnya.
Ia menambahkan, salah satu faktor pengembangan di Unitri lebih condong pada Fakultas Pertanian. Karena Pertanian merupakan Fakultas tertua di Unitri. Terlebih sebagian besar pendirinya adalah orang Pertanian. (adv/imm)