.
Friday, December 13, 2024

Universitas Tribhuwana Tunggadewi; Biaya Murah, Tetap Utamakan Kualitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Murah bisa jadi berkualitas. Tergantung manajemen dan sistem mengelolanya. Sebaliknya, mahal tidak menjamin, karena bergantung pada zona nyaman, sehingga tidak ada semangat untuk melakukan hal yang lebih menantang.

Rasanya itu yang menjadi obrolan para jajaran pemimpin Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang bersama awak media, Selasa (28/5). Pertemuan ini dilaksanakan di Abundacio Cafe. Dihadiri Rektor Unitri, para wakil rektor dan Kepala UPT Protokoler dan Humas Unitri.

Dalam acara bincang santai tersebut, Rektor Unitri Prof. Ir. Eko Handayanto, M.Sc, P.hD memaparkan perjalanan Unitri yang begitu panjang. Dengan berbagai cerita pahit manis dan jatuh bangunnya. Perjuangan besar para pendiri membuat kampus ini berdiri tegak serta inovasi generasi selanjutnya, membuat Unitri tetap bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.

“Komitmen kami menyajikan pendidikan yang mampu melayani semua kalangan. Dari yang bawah hingga yang atas. Yang dari keluarga yang tidak mampu sampai berkecukupan,” ucapnya.

Tidak heran jika Unitri dikenal dengan Kampus Kerakyatan. Memang kampus ini merakyat. Tidak segan memberikan fasilitas berupa beasiswa kepada mahasiswanya. Bahkan hingga 50 persen lebih, terutama bagi mereka dari keluarga tidak mampu.

Rektor mengungkapkan berbagai metode dan model beasiswa ditawarkan kepada calon  mahasiswa. Ada yang 50 persen biaya DPP, 50 persen SPP dan 100 persen SPP. Tentu saja ini sangat menggiurkan. Calon mahasiswa perlu mempertimbangkan tawaran ini.

Rektor Unitri memberikan statement: meskipun murah tetapi berkualitas. Masyarakat tinggal melihat saja kenyataannya. Calon mahasiswa bisa melihat secara langsung kualitas pendidikan di kampus Jalan Telaga Warna Tlogomas ini. Sarana infrastrukturnya, fasilitas belajarnya, laboratorium, perpustakaan dan sebagainya, semuanya memadai.

“Di tengah mahalnya biaya pendidikan di kampus lain, kami masih komitmen dengan biaya terjangkau. Bahkan terbilang murah. Tapi tidak murahan. Masyarakat dapat menilai sendiri,” ujarnya.

Prof Eko mengungkapkan, persaingan Perguruan Tinggi semakin ketat. Tidak hanya dengan PTN, tetapi juga sesama PTS. Bahkan di daerah pun semakin banyak bermunculan kampus baru. Memfasilitasi warganya untuk kuliah di daerah sendiri. Tidak perlu ke Jawa atau ke Malang.

“Betapa kami terus berinovasi di tengah persaingan itu. Tidak boleh putus asa. Karena kampus ini milik semua. Bukan kalangan tertentu. Kepercayaan masyarakat terus meningkatkan. Karena SPP tinggi pun tidak menjamin keberhasilan seseorang,” tuturnya.

Prof Eko menambahkan, tahun ini Unitri menargetkan 1300 mahasiswa baru. Dan sudah ada 835 yang sudah mendaftar. Sekitar 500 mahasiswa baru dari Indonesia Timur. Setidaknya tinggal 30 persen lagi mencapai target. “Kami tidak henti berpromosi. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai target mahasiswa baru,” imbuhnya.

Karena itu, Rektor berharap peran media sebagai partner Unitri semakin kuat. Kerjasama di bidang publikasi dapat semakin ditingkatkan, termasuk kerja sama dengan pemerintah daerah.

Wakil Rektor 2 Unitri, Dr. Ir. Sumarno, M.MA mengatakan, Unitri bagaikan mutiara yang terpendam. Tidak banyak yang tahu. Bahkan oleh masyarakat sekitar Malang Raya sekalipun.

Yang namanya mutiara, tentu bernilai sangat tinggi, dan dicari semua orang. Hal itu dibuktikan dengan alumninya yang sukses di berbagai bidang ilmu yang dimilikinya. “Andaikan mereka mengenal Unitri lebih dekat, maka akan tahu kelebihan dari kampus kita. Para lulusan kami telah berkiprah besar dalam memajukan daerah asalnya masing-masing. Baik di instansi pemerintahan maupun swasta,” ucapnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img