MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beruntung menjadi mahasiswa Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang. Sebelum lulus mereka tidak hanya dibekali ilmu dan keterampilan. Tetapi juga sertifikat yang membuktikan kompetensi mereka.
Dalam hal ini, pihak Prodi Agroteknologi bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian. Sertifikat tersebut menjadi pelengkap dari ijazah mereka. Dan itu mempermudah lulusan diterima di dunia kerja.
Kepala Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unitri I Made Indra Agastya, SP. MP mengatakan, hingga saat ini sudah banyak alumni Agroteknologi yang bekerja di perusahaan multinasional ternama. Terutama di perusahaan kelapa sawit. “Banyak alumni kami yang terserap di perusahaan sawit. Karena pihak perusahaan sudah mengerti kualitas dari lulusan kami, apalagi mereka dibekali sertifikat kompetensi,” katanya.
Tidak sedikit mahasiswa Prodi Agroteknologi Unitri yang berasal dari daerah timur Indonesia. Daerah mereka masih memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Dan itu potensi untuk dikembangkan. Dengan bekal ilmu dan keterampilan tentu mereka siap mengolah lahan tersebut. “Kami mempersiapkan mahasiswa ke arah sistem pertanian organik dan sistem pertanian terpadu,” ujar Made.
Untuk Uji Kompetensi sendiri biasanya digelar dua sampai tiga kali dalam setahun. Diikuti oleh mahasiswa semester 7 dan 8, sebagai syarat kelulusan. Karena di Prodi Agroteknologi Unitri ini tahapan yang wajib dilalui mahasiswa.
Banyak perusahaan multinasional yang dengan senang hati melakukan rekrutmen di kampus. Dan tidak sedikit lulusan Agroteknologi yang kini bekerja disana. Seperti PT Bumitama Gunajaya Agro, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Harapan Sawit Lestari Sustainability dan lain-lain.
“Tentu ini sebuah kebanggaan. Pihak perusahaan atau industri dengan terbuka melakukan rekrutmen di kampus karena sudah percaya pada kompetensi mahasiswa kami. Termasuk BSIP Kementerian Pertanian, yang alumni kami juga ada disana,” terang Made.
Selain itu, kata Made, lulusan Agroteknologi juga ada yang bekerja di instansi pemerintah daerah. Bahkan ada juga yang menjadi pendidik di SMK. Pengalaman mengajar mereka dapatkan salah satunya melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dan yang menggembirakan, di Agroteknologi mahasiswa lulus tidak harus dengan skripsi. Sebagai gantinya mereka bisa melakukan penelitian dan menulis jurnal dengan indeks tertentu. Termasuk juga mengikuti program MBKM dan meraih prestasi.
Mereka juga bisa melaksanakan tugas Pengabdian Masyarakat Tematik.
“Kebijakan ini diberikan supaya mahasiswa cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan. Banyak jalan bagi mahasiswa untuk cepat lulus,” tuturnya.
Selain itu, untuk mendukung lulusan mendapat pekerjaan Prodi Agroteknologi telah melakukan berbagai upaya. Diantaranya, menggandeng alumni yang sudah bekerja. “Mereka aset penting untuk kampus. Memberikan informasi lowongan pekerjaan yang ada di tempat kerjanya. Tentu itu menjadi peluang bagi adik kelasnya,” terang Made.
Untuk menunjang kualitas lulusan, Prodi Agroteknologi Unitri memiliki banyak laboratorium sebagai sarana belajar mahasiswa. Antara lain, Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Tanah dan Agronomi,
Laboratorium Biologi dan Laboratorium Hama Penyakit Terpadu. “Kami juga memiliki Agroedupark sebagai Laboratorium Lapang bagi mahasiswa,” pungkasnya. (imm)