MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sorgum yang tumbuh subur di wilayah Indonesia Timur khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) memunculkan ide kreatif oleh civitas akademika Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri). Pasalnya, hasil melimpah di setiap musim panen, hanya digunakan untuk bahan pangan. Padahal dari hasil penelitian, tanaman ini memiliki manfaat yang banyak. Pun dengan batangnya.
Melalui sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Civitas Akademika Unitri yang dalam hal ini diwakili oleh Prof. Ir. Wani Hadi Utomo, Ph.D melakukan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Sikka NTT. Mereka diajarkan cara membuat gula dari tanaman sorgum.
Wakil Rektor 3 Unitri, Dr. Erwin Ismu Wisnubroto, SP., M.Phil (Sc), mengatakan kegiatan pengabdian lebih pada pemanfaatan tanaman sorgum selain benihnya untuk pangan. Di kesempatan tersebut masyarakat diedukasi cara mengekstrak batang sorgum menjadi gula.
“Pengolahannya memang masih sederhana. Dengan menggunakan sebuah alat batang sorgum diperas. Sari yang keluar dari batang tersebut yang dijadikan gula. Cairan gula ini diolah lalu bisa dicetak,” terangnya.
Erwin menambahkan untuk kesempatan selanjutnya pengabdian ini bisa dilanjutkan dengan inovasi yang lebih baik. Agar pengolahan sorgum menjadi gula bisa lebih berkualitas. “Kedepannya kita bisa melibatkan dosen-dosen dan mahasiswa dari bidang teknologi industri pertanian. Untuk membantu teknologinya disana,” kata dia..
Di kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Unitri berkolaborasi dengan PT advanta dan pengusaha lokal kolaborasi ini menghasilkan kegiatan sosialisasi manfaat tanaman sorgum, khususnya melatih membuat gula dari batang sorgum.
Sebelumnya, Erwin menjelaskan NTT merupakan daerah dengan komoditi sorgum terbesar di Indonesia. Potensi ini menjadi perhatian civitas akademika Unitri untuk semakin mengembangkan tanaman ini. “Apalagi Unitri punya keterikatan dengan NTT, maka kami menggandeng PT Advanta untuk mengembangkan potensi ini di NTT,” katanya kepada Malang Posco Media, Jumat (13/6) lalu.
Dia melanjutkan keterlibatan akademisi Unitri bukan untuk mengenalkan tanaman pada masyarakat, tetapi lebih pada pemberdayaannya. “Ternyata sorgum itu tidak hanya untuk pangan, tetapi juga pakan ternak,” terangnya.
Erwin menerangkan, tanaman Sorgum memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan padi dan jagung. Bahkan dinilai lebih baik karena bermanfaat bagi penderita penyakit diabet. “Gula sorgum punya keuntungan bisa untuk penderita diabet,” terangnya.
Dia menambahkan, menanam sorgum relatif lebih mudah dari padi. Sorgum dapat tumbuh pada tanah marginal dan daerah iklim relatif kering. Seperti di Nusa Tenggara Timur. Itu artinya Sorgum bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Dari sisi pemanfaatan, di semua bagian tanaman sorgum dapat digunakan. Buahnya untuk pangan, batang dan daun digunakan untuk pakan ternak. Air yang terkandung pada batang dapat diperas dan bisa digunakan untuk gula dan etanol. “Tidak ada bagian yang sia-sia di tanaman sorgum ini. Sebagai bahan pangan, nilai gizi sorgum tidak kalah dengan beras dan jagung,” pungkasnya. (imm/lim)