MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kolaborasi lintas negara yang berfokus pada keberagaman budaya, inovasi desain dan pertukaran pendidikan di Asia. Unitri menjadi bagian dalam 5th International Cultural Diversity Forum yang diselenggarakan di Gyeonggi Arts Centre, Suwon, Korea Selatan, digelar selama dua hari, terhitung sejak tanggal 27–28 Oktober 2025.
Kegiatan bergengsi ini diselenggarakan bersama oleh International Cultural Foundation (ICF) dan Asia Academy of Culture (AAC). ICF merupakan mitra jangka panjang Unitri dalam mendorong dialog lintas budaya, kolaborasi akademik, serta pengembangan kreativitas berbasis nilai-nilai kemanusiaan di kawasan Asia.
Rektor Unitri, Prof. Dodi Wirawan Irawanto, SE., M.Com., Ph.D menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam forum tersebut dengan pidato bertajuk “UNITRI in Diversity: Connecting Asia through Cultural Understanding.”
Dalam paparannya, Prof. Dodi menekankan pentingnya empati lintas budaya sebagai kekuatan pemersatu bagi perdamaian, kreativitas, dan pembangunan bersama di Asia. Pesan tersebut sejalan dengan filosofi UNITRI, Education for All, UNITRI in Diversity, yang menempatkan keberagaman sebagai sumber kekuatan dan harmoni dalam pendidikan tinggi.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unitri, Dr. Erwin Ismu Wisnubroto, SP., M.Phil menyampaikan, keterlibatan Unitri ini menjadi bukti nyata komitmen universitas dalam membangun jembatan pemahaman antarbangsa melalui kebudayaan dan pendidikan. “Sekaligus menunjukkan eksistensi Unitri di kancah internasional,” ucapnya.
Erwin turut menyampaikan pidato ucapan selamat (congratulatory address) yang menyoroti hubungan erat antara ACLA–ICF International Symposium 2025 di Kota Batu, Agustus 2025 lalu, dengan misi kolaborasi regional.
Dalam sambutannya, Dr. Erwin menegaskan bahwa simposium internasional di Batu telah menjadi pemicu nyata bagi terbangunnya kerja sama antara universitas, pemerintah daerah, dan komunitas internasional. “Termasuk penguatan kerjasama riset mengenai identitas budaya dalam arsitektur lanskap serta perluasan akses beasiswa pendidikan tinggi bagi mahasiswa muda,” terangnya.
Komitmen Unitri untuk memberdayakan generasi muda juga tampak melalui partisipasi tim dosen dan mahasiswa dalam ajang 4th Asian Cultural Design Competition. Tim ini terdiri atas Rizki Alfian (dosen) serta dua mahasiswa, Iqbal Maulana dan Ahmad Syahril Danuarya, yang mengangkat tema “Reinventing Cultural Identity in Asian Landscape Architecture.” Melalui karya tersebut, UNITRI menunjukkan pendekatan kreatif yang memadukan kearifan lokal dengan inovasi desain modern, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam percakapan desain budaya tingkat Asia. (imm/udi)









