MALANG POSCO MEDIA, BATU – Upacara Hari Jadi Ke-22 Kota Batu digelar pada Selasa (17/10) yang bertempat di halaman Pasar Induk Among Tani. PJ Walikota Batu, Aries Agung Paewai,S.STP yang bertugas sebagai Inspektur Upacara dan diikuti oleh seluruh tamu undangan dari berbagai instansi pemerintahan, TNI,Polri dan juga lembaga pendidikan.
Menurut Aries, Hari Jadi Kota batu yang ke-22 ini menjadi momentum kebersamaan, untuk dapat mempererat persaudaraan dan terus meningkatkan diri dalam berprestasi. Kemajuan Kota Batu tentu beriringan dengan apa yang telah dilakukan pemerintah bersama masyarakat, terus meningkatkan kualitas yang terbaik.
“Pada momentum kali ini, kita berharap bahwa Kota Batu semakin matang, semakin kreatif dan inovatif dari berbagai hal yang perlu memang kita tingkatkan kebersamaan. Kita tidak memungkiri bahwa masih ada kekurangan, tapi kami juga senantiasa melakukan inovasi di lingkup Pemerintah Kota Batu,” ujar Aries.
Dilanjutnya, sinergitas antara pemerintah dan masyarakat harus terus dilakukan, karena keberhasilan dan kekuatan Kota Batu merupakan wujud dari kebersamaan yang selama ini telah terjalin.
“Semua kita lakukan secara bersama-sama. Kalau kebersamaan itu kita wujudkan bersama, ada TNI, Polri, pemerintah, tokoh masyarakat semua menjadi satu kesatuan, saya yakin Kota Batu akan semakin sukses dan sejahtera,” terangnya.
Kota Batu sendiri memiliki tiga sektor unggulan, yakni sektor pariwisata, sektor pertanian dan sektor UMKM. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Semuanya dilakukan oleh masyarakat bersamaan dengan regulasi dari pemerintah.
“Kita memang menghadapi tantangan sampah. Tapi itu tidak hanya di Kota Batu saja, semua kota menghadapi permasalahan yang sama. Namun kita punya pilah sendiri, inovasi sendiri, kreatifitas sendiri untuk bagaimana masyarakat dapat terlibat,” jelasnya.
Menurutnya, mindset masyarakat harus diubah, yakni dengan menganggap sampah dapat bernilai ekonomis. Sampah bukan menjadi musuh, namun bagaimana sampah dapat dikelola dengan tuntas baik di tingkat desa maupun kelurahan.
“TPA bukan tempat pembuangan akhir, tetapi tempat pemrosesan akhir. Nanti ada residu disana, tapi yang diolah masyarakat semuanya bernilai ekonomis. Sehingga ini juga mengakibatkan peningkatan ekonomi karena semua masyarakat di desa mengolah sampah,” paparnya.
Penyelenggaraan Upacara di Pasar Induk Among Tani salah satunya adalah untuk memperkenalkan ke masyarakat luas terkait dengan salah satu ikon terbaru dari Kota Batu yang telah diinisiasi oleh pemimpin sebelumnya dan menjadi Proyek Strategi Nasonal (PSN).
“Kita ingin kegiatan lebih menggelegar, lebih kelihatan. Alhamdulillah acara yang digelar mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua masyarakat. Ini menjadi langkah yang baik untuk usia Kota Batu yang ke-22 ini,” katanya
Aries tampil dengan mengenakan pakaian khas yang telah diresmikan sebagai pakaian Khas dari Kota Batu. Pakaian adat Kota Batu tersebut telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan akan dilaunching pada acara pagelaran wayang yang digelar pada Selasa (17/10) malam.(adm)