spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

UPT Pendidikan ABK, Rumah Ramah Anak Istimewa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejak beroperasi pada Mei 2012, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kota Malang telah menjadi ruang tumbuh anak-anak istimewa, terutama penyandang autisme. Berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, UPT ini terus memberi pelayanan sesuai kebutuhan perkembangan masing-masing anak.

Kepala UPT, Dra. Nurfina Amanda Royani, menyebut saat ini terdapat 84 siswa yang dilayani, dengan rentang usia 2 hingga 18 tahun. “Mayoritas adalah anak autis, disusul anak dengan hambatan intelektual, motorik, hingga hiperaktif,” jelasnya.

UPT Layanan Pendidikan ABK Kota Malang memberikan layanan bagi ABK setiap Senin sampai Jumat dan terbagi dalam tiga sesi dalam sehari. Ada lima layanan utama yang bisa diberikan, yakni skrining untuk mengetahui kemampuan dan kebutuhan anak, kelas intervensi untuk memberikan pelajaran tentang perilaku, terapi okupasi untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik anak, kelas transisi untuk menpersiapkan anak dapat mengikuti kegiatan di sekolah inklusi, serta kelas vokasi untuk melatih kemandirian (bina diri) dan keterampilan anak. Dalam pelayanan kepada ABK, UPT ini didukung oleh 13 tenaga pendidik/terapis berkompeten dengan latar belakang pendidikan luar biasa, psikologi, fisioterapi, hingga okupasi.

Seluruh layanan ini gratis dan ditangani oleh 13 tenaga ahli dari latar pendidikan luar biasa, psikologi, fisioterapi hingga okupasi terapi.

Tak hanya melayani terapi, sejak 2019 UPT ini juga menggulirkan program Safari Inklusi, menyasar sekolah-sekolah reguler. Program ini bertujuan menjembatani kesenjangan antara jumlah siswa ABK dengan ketersediaan guru pembimbing khusus (GPK).

“Kami melakukan skrining ABK di sekolah reguler dan memberi pelatihan deteksi dini kepada guru kelas,” ujar Fina.

Melalui Safari Inklusi, guru dapat lebih memahami kondisi siswa istimewa dan menyesuaikan metode pembelajaran yang tepat. Dengan pendekatan ini, siswa ABK diharapkan bisa menyerap ilmu secara optimal di sekolah inklusi.

Fina juga mengajak orang tua yang membutuhkan layanan ABK untuk langsung datang ke UPT di Jalan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Setelah pendaftaran, anak akan menjalani skrining guna menentukan apakah memerlukan layanan terapi dan jenis terapinya.

“Semua layanan di sini tanpa dipungut biaya. Ini sangat membantu, apalagi lembaga terapi lain masih terbatas dan biayanya cukup tinggi,” tegasnya.

Tak hanya dari Kota Malang, siswa UPT juga berasal dari wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan. Hal ini karena UPT sejenis di Jawa Timur baru tersedia di empat daerah saja, yakni Kota Malang, Kota Blitar, Gresik, dan Sidoarjo. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img