MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Satreskrim Polresta Malang Kota membutuhkan waktu yang panjang untuk mengungkap pembunuhan terhadap Diah Agustin Lestariningsih. Berbagai upaya ditempuh untuk bisa menguak siapa pelaku pembunuhan di rumah kos Jalan Sumbersari Gang 5C Kota Malang ini.
“Meskipun peristiwanya sudah cukup lama, kami terus berusaha untuk mengungkap,” ungkap Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto. Dia mengatakan, tersangka Hisyam Akbar Pahlevi sempat dipanggil bersama delapan saksi lainnya. “Gelagatnya sempat membuat penyidik mencurigainya,” ujarnya.
Namun karena tidak didukung saksi dan alat bukti yang minim, polisi tidak bisa menetapkan Hisyam sebagai tersangka. “Kami memiliki bahan penyelidikan, bahwa yang bersangkutan ini juga mengonsumsi narkoba. Ketika diamankan karena kasus narkoba, kami ikut proses keterangannya,” terang Danang.
Kolaborasi Satreskrim dan Satresnarkoba Polresta Malang Kota ini akhirnya membuahkan hasil. Hisyam mengakui perbuatan kejamnya. “Pelaku tidak memiliki rasa takut ataupun menyesal. Bahkan setiap hari beraktivitas layaknya tidak terjadi apa-apa. Juga tidak pernah terbesit untuk menyerahkan diri,” jelas eks Kapolsekta Blimbing, ini.
Hisyam sendiri memang tinggal di sekitar lokasi pembunuhan, karena ia merupakan cucu keponakan pemilik kos. Ia juga sudah hapal betul denah rumah kos dan seringkali tinggal atau tidur di tempat tersebut. Sementara itu, Guntur Putra Abdi Wijaya, SH, penasihat hukumnya mengaku tersangka tidak berniat untuk membunuh.
“Tersangka yang merupakan klien kami ini membawa pisau hanya untuk berjaga-jaga. Jadi melakukan itu secara reflek. Saat ini, kami masih intens untuk melakukan pendampingan proses hukumnya,” sebutnya. Di sisi lain, kematian Diah memang membawa duka mendalam bagi pihak keuarga.
Ia yang jauh datang dari Kabupaten Ngawi untuk berukuliah di UM, tewas bersimbah darah, menjadi korban kejahatan Hisyam. Pihak keluarga mengaku sudah mendengar bila pelaku pembunuhan itu tertangkap. Kakak orang tua korban, Supatmawati mengatakan pihak keluarga belum bisa berkomentar banyak. (rex/mar)