Malang Posco Media, Malang – Usai Pasar Relokasi Kota Batu terbakar dan menghanguskan belasan bedak, Rabu (11/1) malam, para pedangang langsung melakukan mengecekan. Salah satunya bedak milik Rianto, pedagang spesial plastik. Dagangan miliknya ludes terbakar tanpa sisa. “Entek mas,” katanya dengan raut wajah sedih ketika ditanya kondisi bedaknya.
Ditanya soal kerugian, dia masih belum bisa menaksirkan. “Belum tau, saya mau ke Polres dulu,” tandasnya.
Yanto, usia 59, bedak tempat cukur rambut miliknya juga terbakar. Di sana, tertinggal tiga mesin dan alat-alat cukur lainnya. Saat dia hendak melihat kondisi barang di dalam bedaknya, petugas masih belum memperbolehkan. “Masih tidak boleh. Di suruh mengecek besok pagi,” tuturnya.
Pria usia 59 tahun itu mengetahui pasar terbakar dari tetangga. Sekitar pukul 20:30, dia bergegas mengecek kondisi bedaknya. Dia khawatir alat cukurnya ludes terbakar, sehingga tidak bisa bekerja lagi. “Kalau gini sudah tidak bisa kerja lagi,” keluhnya.
Sementara itu, koordinator Yona konveksi Lukman Hadi mengatakan, saat kejadian, dia berusaha untuk membuat lokasi pasar steril sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Dalam kondisi pemilik bedak panik, kita berusaha mengondisikan dagangan tetap aman. Agar tidak terjadi hal tidak diinginkan, seperti penjarahan,” paparnya.
Dia menambahkan, saat kejadian, secara bersamaan lampu menjadi padam. Lukman menduga, penyebab kebakaran akibat korsleting listrik. “Untuk sementara indikasinya berasal dari listrik, tapi petugas masih menyelidiki,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sekitar jam 09:15, petugas dari Perusahan Listrik Negara (PLN) datang ke lokasi. Sementara itu, orang-orang yang sebelumnya berjubel hendak melihat kondisi bedak yang terdampak, perlahan mulai meninggalkan lokasi. Sementara petugas kepolisian masih menjaga di dekat garis line yang sudah dibentangkan. (mp3/jon)