.
Friday, December 13, 2024

Usai Puja Bhakti Dilanjutkan Meditasi 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Umat Buddha Malang Raya merayakan Hari Raya  Waisak 2568 BE tahun 2024 di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto  Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Kamis (23/5) kemarin. Perayaan dimulai dengan ritual Pradaksina pukul 13.00 WIB.

Pradaksina merupakan  doa dan penghormatan kepada sang Buddha.  Sembari membawa Bunga Sedap Malam dan dupa, mereka mengelilingi Candi Sumberawan dengan iringan musik Budhist.

Suasana pun khusyuk selama ritual Pradaksina dilaksanakan. Warga yang bukan umat Buddha pun tampak hanyut dengan ritual tersebut. Mereka hanya menyaksikan tanpa berkata-kata. Tidak sedikit dari mereka yang berada di luar pelataran candi mengabadikan momen  tersebut. Baik foto maupun video.

Tidak terkecuali dua wisatawan asing. Mereka yang berasal dari Yaman ini juga sangat menghormati ritual keagamaan itu, memilih diam sembari mengabadikan momen tersebut.

“Pradaksina kami umat Buddha membentuk barisan paling depan adalah Samanera, kemudian Pandita, Upasaka/Upasika dan umat mengelilingi candi sebanyak tiga kali sebagai penghormatan kepada Sang Buddha. Saat melakukan Pradaksina, semuanya membawa Bunga Sedap Malam dan dupa,” kata koordinator Hari Raya Waisak 2568 BE tahun 2024 di Candi Sumberawan Yuli Wianto.

Dia menjelaskan Hari Raya Waisak merupakan  hari suci umat Buddha untuk memperingati  kelahiran, kecerahan, dan wafatnya Siddhartha Gautama atau juga dikenal sebagai sang Buddha.

“Setelah Pradaksina, Samanera, pandita dan umat masuk pelataran candi untuk melakukan  Puja Bhakti  Dhammasanti 2568 BE yaitu  pembacaan Parita, Sutta, Sutra dan Mantra  sesuai tradisi masing – masing majelis,” urainya. Sebelumnya, ditambahkan Yuli  para pimpinan majelis melakukan penyalaan lilin panca warna yang tertata di area pelataran candi di bawah patung sang Buddha.

“Perayaan Waisak ini diikuti tujuh majelis dari Malang Raya,’’ tambah Yuli.

Selesai Puja Bhakti dilanjutkan  meditasi yang dipimpin langsung oleh Samanera Subodhalankaro. Dalam meditasi itu, Subodhalankaro mengajak seluruh umat Buddha fokus saat ini. Alias tidak memikirkan masa lalu maupun masa datang. Dalam meditasi itu, Subodhalankaro mengajak semua umat Buddha menciptakan objek cinta kasih untuk diri sendiri, sanak leluhur dan seluruh makhluk baik yang dikenal maupun tidak dikenal. 

“Cinta  kasih ini diharapkan kita semua berbahagia. Semoga terbebas dari penderitaan batin dan jasmani,’’ kata Subodhankaro. Selama meditasi berlangsung suasana pun tampak sangat hening dan senyap. Semuanya konsentrasi untuk berdoa.

Sementara pesan Waisak 2568 BE tahun 2024 kemarin disampaikan oleh Samanera Vivekadaro. Dia mengatakan Waisak tahun 2024 mengusung tema  ‘Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman’.

“Dengan  tema ini diharapkan umat Buddha  agar  memaknai momen Waisak dengan refleksi pada dhama,  untuk  menumbuh kembangkan  kesadaran  kolektif dan kewajiban moral,  etika,’’ katanya.

Melalui tema itu juga  dapat memperkokoh persatuan dalam  kehidupan  bermasyarakat. Sehingga ditegaskan Samanera   Vivekadaro momentum Waisak,  tidak hanya menjadi seremonial  perayaan keagamaan semata. 

Dijelaskan oleh Samanera   Vivekadaro Indonesia merupakan  negara  dengan masyarakat yang majemuk.  Dan kaya  akan keragaman budaya.  Hal itu  dapat terlihat dari keanekaragaman,  ras  suku, adat istiadat  dan agama yang ada. Keberagaman tersebut selain  mengandung nilai positif,  juga memiliki  dampak negatif. 

“Yang wajib  untuk diantisipasi.  Konflik sosial atau perpecahan sosial,  sebagai satu contoh, dapat terjadi sewaktu-waktu.  Oleh karena  itu nilai-nilai yang menuntun pada kesadaran kolektif akan  keberagaman sangat diperlukan,’’ ungkapnya.

Peringatan  Waisak di Candi Sumberawan  kemarin ditutup dengan percikan air suci oleh Samanera. Sambil mengucapkan doa, Samanera memercikan air suci kepada seluruh umat Buddha yang hadir. Satu per satu mendapatkan percikan air suci tersebut. Para umat pun menerima percikan air suci ini sebagai tanda keberkahan.

Sementara itu di Kota Batu pelaksanaan detik-detik Waisak 2568 BE Tahun 2024 yang dilaksanakan di Vihara Dhammadipa Arama kemarin diikuti  ratusan umat Buddha. Dalam pelaksanaannya berlangsung khidmat.

Seksi Humas Panitia Waisak Vihara Dhammadipa Arama, Suwono menyampaikan bahwa ada beberapa rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelum detik-detik waisak yang jatuh pada pukul 20 lebih 54′ 42″ WIB.

Yakni mengadakan Pindapatta, dilanjut Karya Bhakti dan Tabur Bunga di TMP dan  Puja Bhakti menyambut detik-detik Waisak 2568 BE Tahun 2024.

Juga dilanjutkan memandikan

Rupang Pangeran Sidharta serta ditutup dengan Puja Bhakti dan meditasi menyambut detik-detik Waisak pukul 20.00-21.30 dengan Pesan Waisak dari Sangha Theravada Indonesi (STI) dan disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Jayamedho Thera.(ira/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img