Pembangunan Rumah Mangkrak
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – User Perumahan Grand Mutiara Kedungrejo (GMK) Kecamatan Pakis melaporkan pihak developer atau pengembang ke kepolisian. Pasalnya, sejak tahun 2021 hingga saat ini pembangunan rumah belum sepenuhnya terbangun.
Berdasarkan pantauan Malang Posco Media (MPM) pada Selasa (20/5) kemarin, nampak sejumlah rumah mangkrak. Rumput-rumput tumbuh memenuhi rumah yang belum terselesaikan pembangunannya.
Sementara kondisi jalan perumahan masih berupa tanah dan becek saat hujan mengguyur. Kondisi jalan ini belum sepenuhnya dipasangi paving oleh pihak pengembang PT Anugrah Rizky Al-Hisyam.
Kemarin pula, sejumlah petugas kepolisian dari Satreskrim Polres Malang mendatangi perumahan tersebut untuk melakukan penyelidikan.
“Kami cek beberapa rumah untuk dijadikan sampel pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan,” kata KBO Satreskrim Polres Malang Ipda Dicka Ermantara usai pengecekan di Perumahan GMK Kecamatan Pakis.
Pihaknya telah menerima laporan dari user. Sejatinya korban yang merasa dirugikan dalam pembangunan rumah ini puluhan user. Sebab, terdapat 96 unit rumah yang seharusnya dibangun.
Dari jumlah itu, ada yang belum terbangun, ada yang sudah terbangun tapi belum selesai sepenuhnya, dan adapula yang sudah ditempati namun belum menerima SHM.
“Laporan hanya satu warga karena warga terkoordinir, nanti yang lain akan menjadi saksi dari laporan salah satu warga itu,” jelas Dicka.
Polisi dengan pangkat dua balok emas di pundaknya itu menambahkan, bahwa pihak developer belum dimintai keterangan dan indikasi tindak pidana akan ditentukan melalui proses gelar perkara.
Hannoch Fainsenem, salah satu pembeli rumah menyampaikan, dirinya sudah membayar Rp 165 juta pada 2022 lalu. Tapi hingga kini belum ada realisasi pembangunan rumahnya.
Padahal sejak awal dijanjikan rumah selesai pada termin ketiga di tahun 2023. “Kami selama ini berusaha komunikasi menanyakan nasib rumah kami belum ada kejelasan,” kata Hannoch.
Koordinator Warga Misbakhul Wahyu Ari Purnomo, dalam keterangannya mengungkapkan, ada 96 pemilik rumah yang sudah membayar dengan total uang yang masuk senilai Rp 9 miliar ke developer. Para pembeli rumah, ada yang mencicil pembayaran, hingga ada yang sudah lunas.
“Kerugian Rp 9 miliar, karena sudah banyak user yang cicil di KPR, uang sudah masuk, yang cash sudah masuk, tapi bangunannya tidak ada,” ujar Wahyu, sapaan akrabnya.
Haris selaku PT Anugrah Rizky Al-Hisyam saat dihubungi menyampaikan, yang sudah menempati rumahnya sekitar 15 pemilik. Sedangkan rumah yang belum terbangun lima unit. Pembangunan dan penyelsaian rumah lainnya secara bertahap.
Hari menargetkan selesai terbangun rumah sepenuhnya tahun ini. Saat disunggung kendala pembangunan rumah belum terselesaikan sejak 2021 hingga saat ini, Haris mengaku saat awal-awal Pandemi Covid-19 dan tukang tidak masuk.
“Sempat berhenti (pembangunan.red) ada kendala awal covid. Selain itu ada kendala di tukang gak masuk,” katanya seraya menyampaikan, pembangunan per Selasa (20/5) kemarin sudah mulai pengerjaan pembangunan rumah.
Terkait kondisi jalan yang hanya sebagian dipasangi paving, Haris mengaku bulan depan akan ditinaklanjut. Sementara kerugian user Rp 9 miliar disebutnya hoax.
“Hoax, rumah sudah kami bangun dan serahterimakan. Ada beberapa rumah yang belum kami serahterimakan karena cash bertahap. Yang KPR sudah kami serahterimakan semua,” tandasnya sembari menegaskan, SHM proses balik nama. (den/jon)