MALANG POSCO MEDIA- Pemkot Malang mengusulkan anggaran Rp 25 miliar di tahun 2023 untuk Malang Creative Center (MCC). Dana sebanyak itu rencananya digunakan menyempurnakan interior hingga teknsi operasional.
Usulan anggaran Rp 25 miliar itu langsung ditanggapi DPRD Kota Malang. Dianggap terlalu besar. Ini ditegaskan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE, MM, Rabu (19/10) usai Sidang Paripurna DPRD Kota Malang tentang RAPBD Kota Malang tahun 2023. “Menurut kami kurang rasional,” tegas Made.
Dijelaskan Made, saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2022, MCC mendapatkan alokasi anggaran Rp 12,5 miliar. Kemudian di tahun 2023 diajukan sebesar Rp 25 miliar untuk operasionalnya. Menurut Made jumlahnya terlalu besar.
Hingga saat ini dalam pembahasan rancangan APBD Kota Malang 2023, sebagian besar fraksi di dewan masih mempertanyakan usulan anggaran MCC tersebut.
“Karena yang Rp 12,5 miliar ini buat operasional awal saja. Itu sudah besar menurut kami. Tapi karena memang tahun ini diisi banyak mebelier. Lalu ada juga perekrutan tenaga seperti satpam dan kebersihan sudah dimulai tahun ini,” jelas Made.
Akan tetapi untuk tahun depan, biaya operasional MCC yang diajukan terlalu besar. Karena menurut Made, tahun depan operasional MCC pastinya akan lebih mengarah pada pelaksanaan teknis saja seperti manajerial dan sebagainya. Tidak lagi pada kelengkapan penunjang dan fasilitasnya.
Ia menganggap anggaran yang pas untuk operasional MCC tahun depan sekitar Rp 10 miliar saja.
“Ya kebanyakan itu (Rp 25 miliar). Harusnya mungkin hanya Rp 10 miliar saja. Pengajuan itu kami belum setujui kok, nanti kami minta penjelasannya lalu dibahas, dirasionalisasikan lagi. Apa saja sih kebutuhannya tahun depan,” paparnya.
Made menambahkan fokus pengembangan dan operasional MCC tahun depan harus pada penataan manajerialnya. Seperti diketahui, selain menjadi fasilitas dan sarana pelaku ekonomi kreatif, MCC juga diperuntukan untuk core business (kepentingan bisnis).
Meskipun hanya beberapa persen saja ruangan MCC digunakan untuk kepentinga bisnis, Made menilai tujuan menghasilkan pendapatan bagi daerah sudah harus dijalankan tahun depan.
“Makanya Rp 25 miliar kebanyakan. Nanti pengelolaannya yang sudah harus jalan, seperti Diskopindag dan Perumda Tunas juga harus bisa menjalankan bisnisnya. Agar biaya operasional tidak membebani APBD,” tegas Made.
Mengenai hal ini, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi menjelaskan hingga saat ini besaran alokasi anggaran untuk MCC di tahun 2023 masih direncanakan sebesar Rp 25 miliar.
Selain itu menjalankan operasional gedung MCC, penambahan atau penyempurnaan interior juag dianggarkan untuk teknis manajerial.
Diketahui pula anggaran Rp 25 miliar ini pun tidak sepenuhnya dibebankan di APBD Kota Malang tahun 2023. Karena akan ada bantuan dari Pemprov Jatim sekitar Rp 10 miliar untuk MCC. Sisanya yakni Rp 15 miliar baru akan menjadi tanggung jawab Pemkot Malang.
“Memang seperti itu sementara peruntukannya. Ada juga bantuan dari pemerintah provinsi. Tapi memang sesuai arahan pimpinan semuanya tahun depan sudah harus bisa dimanfaatkan dan fasilitas penunjang harus disempurnakan,” tegas Eko Saya sapaan akrabnya.
Meski begitu, terkait keberatan DPRD Kota Malang, pembahasan usulan anggaran operasional MCC ini lebih lanjut akan dijelaskan secara rinci. Pembahasan dengan legislatif juga dibutuhkan demi meraisonalisasi kebutuhan anggaran. (ica/van)