spot_img
Saturday, April 27, 2024
spot_img

Usul Puluhan Miliar Demi Porprov Jatim

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Puluhan miliar rupiah bakal digelontor untuk sukseskan Porprov Jatim IX 2025 pertengahan tahun depan. Masing-masing pemda di Malang Raya sudah  proyeksikan kebutuhan anggaran demi pesta olahraga terbesar di Jatim ini.

Di Kota Malang misalnya, proyeksi sementara butuh anggaran sekitar Rp 50 miliar. Kebutuhan anggaran sebanyak ini rencananya akan diwujudkan melalui berbagai skema penganggaran.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi menjelaskan, anggaran ini sedang dalam proses pengajuan. Di antaranya untuk revitalisasi venue dan kebutuhan persiapan Porprov IX lainnya, di tahun 2024 dan 2025.

“Di tahun 2024 ini kami akan mengajukan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Sementara di tahun 2025, kami mencoba mengajukan melalui APBD 2025 Kota Malang,” jelasnya.

Namun  sampai saat ini belum ada kepastian Rp 50 miliar ini teranggarkan dari Pemkot Malang saja. Sehingga, untuk menambah daya dukung, pihak Pemkot Malang melalui Disporapar, mengajukan proposal ke jenjang di atasnya.

“Kami juga mengajukan proposal ke Pemprov Jatim dan ke pusat, dalam hal ini Kemenpora RI. Khususnya untuk bantuan pendanaan revitalisasi venue Porprov IX, sebagai tuan rumah,” ujarnya.

Pihaknya saat ini masih fokus pembahasan dan perencanaan, terhadap alokasi anggaran persiapan Porprov IX 2025. Dirinya bersama jajaran Pemkot Malang juga sedang berdiskusi bersama DPRD.

Sebelumnya, banyaknya kebutuhan anggaran ini untuk perbaikan beberapa venue. Mulai dari arena cabor permainan bola, seperti voli dan basket, kemudian tenis dan voli pantai. Selain itu juga ada panjat tebing, serta sarana pendukung seperti pencahayaan dan pagar.

Namun  persiapan di Kota Malang kebutuhan terbesar adalah perbaikan lintasan atletik. Selain itu, revitalisasi Stadion Gajayana yang nantinya akan menjadi pusat pelaksanaan Porprov IX 2025 Malang Raya.

“Kami masih berusaha untuk mengajukan, agar ada bantuan dari pusat dalam proses persiapan. Kami juga berdialog dan berdiskusi, di level Kota Malang untuk alokasi anggaran yang bisa digunakan,” ungkapnya.

Di Kota Batu juga begitu. Anggaran Porprov 2025 dipastikan lebih besar dari anggaran Porprov Jatim 2023 lalu senilai Rp 5,5 miliar. Meski masih belum bisa dipastikan, kekurangan anggaran untuk Porprov bisa diajukan melalui PAK atau APBD perubahan.

“Anggaran untuk Porprov 2025 di Kota Batu memang belum bisa pastikan jumlahnya. Namun kami berharap bisa lebih tinggi dari Porprov 2023 lalu. Ini karena KONI Batu mengajukan anggaran sesuai kebutuhan, seperti pembangunan sirkuit BMX, pembenahan GOR, dan stadion,” ujar Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ariwahyudi.

Lebih lanjut, KONI Kota Batu telah membentuk tim survei  venue cabor yang akan dipertandingkan di Kota Batu. Karena sebelumnya KONI Kota Batu mengajukan dan sedang mempersiapkan 14 venue yang layak digunakan.

“Beberapa cabor yang akan bertanding di Kota Batu di antaranya Pordasi (berkuda), BMX, donwhill, esport, paralayang, MMA, wushu, tinju, bridge dan masih banyak lagi. Sehingga bisa diperkirakan kebutuhan anggaran akan tinggi dari Porprov sebelumnya karena butuh rehab untuk venue,” bebernya.

Untuk beberapa tempat yang digunakan sebagai venue di antaranya Pasar Induk Among Tani Batu, Kusuma Agrowisata, Lippo Plaza Batu, Selecta hingga Balai Kota Among Tani Batu. Sedangkan tempat yang akan direhab seperti GOR Ganesa, GOR Gajah Mada dan Stadion Brantas.

Sementara itu, menjelang Porprov Jatim 2025 mendatang, Pemkot Batu melalui Dinas Pendidikan (Dindik) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 300 juta.

“Anggaran tersebut nantinya untuk rehab dua gedung yakni Gedung Olahraga (GOR) Gajahmada dan Gor Ganesha. Masing-masing sekitar Rp 150 juta untuk tiap gedung, dan akan digunakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan seperti pengecatan, pembersihan, dan lain sebagainya,” jela Kepala Dindik Kota Batu M. Chori.

“Sedangkan untuk anggaran Porprov kami masih menunggu pengajuan dari KONI Kota Batu. Karena berjalan tahun 2025, kami juga masih proses perencanaan (musrenbang kecamatan) di Bappelitbangda. Ketika nanti ada kekurangan bisa ditambahkan di PAK,” sambungnya.

Sementara itu di Kabupaten Malang juga mulai menatap Porprov Jatim 2025. Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang Lusiani Ferelia menerangkan pihaknya sudah mengusulkan anggaran pada Desember 2023 lalu  untuk infrastruktur pendukung Porprov.

“Usulannya Rp 8,796 miliar untuk penyelsaian GOR (Gelanggang Olahraga) dan perawatan infrastruktur lainnya,” ungkap Lusiani saat dikonfirmasi, Rabu (28/2) kemarin.

Angka tersebut, kata Lusiani, masih berupa usulan dan belum ada pembahasan lebih lanjut. Dikatakannya, peruntukan anggaran itu untuk penyelesaian beberapa infrastruktur yang belum rampung. Ditambahkan perawatan dan adanya kebutuhan sarana-sarana pendukung. Seperti halnya GOR Kanjuruhan dan kolam renang di kompleks Stadion Kanjuruhan.

“Sebetulnya lebih banyak untuk penyelesaian GOR. Secara fungsi sudah bisa digunakan. Namun perbaikan pemasangan keramik di area ruangan dalam GOR, struktur tangga, pagar keliling, penataan halaman, perpipaan, furniture dan ekterior fasad, interior juga termasuk penunjang filterisasi kolam renang,” rincinya.

Di luar APBD Kabupaten Malang, Stadion Kanjuruhan juga masih berbenah dengan APBN. Diharapkan dapat dituntaskan sebelum Porprov berlangsung.

“Kalau stadion targetnya memang akhir 2024. Sisanya sarana pendukung digarap bertahap beriringan,” tambah dia.

Sementara ini, fokus utama masih berada pada penyiapan kompleks olahraga di Kanjuruhan. Kata Lusi, sapaannya, anggaran diajukan untuk Porprov diupayakan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dan rancangan APBD 2025 yang diusulkan. Lusi belum bisa memastikan  berapa yang disetujui.

Sejatinya dalam proses persiapan venue olahraga untuk 20 cabor yang diusulkan dipandang sudah tersedia dan siap. Tinggal dilakukan penyempurnaan perawatan hingga penambahan sarana pendukung.

“Untuk 2025 itu memang khusus yang besar-besar. Untuk yang kecil-kecil diajukan dibawa ke PAK,” tambah dia.

Sebelumnya, KONI Kabupaten Malang tengah fokus mempersiapkan atlet dalam beberapa pelatihan. Dukungan anggaran yang diusulkan KONI juga belum turun dari Pemkab Malang. Jumlahnya Rp 20 miliar yang tengah menunggu persetujuan.(rex/eri/tyo/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img