Pawai Budaya SMK PGRI 3 Malang
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sekitar 1900 siswa SMK PGRI 3 Malang (Skariga) mewarnai sepanjang jalan Kecamatan Lowokwaru. Pawai Budaya yang rutin dilaksanakan setiap tahun, Sabtu (26/8) lalu, digelar kembali. Dan seperti biasanya, sangat meriah. Tahun ini kembali dimeriahkan oleh siswa kelas 10 dan 11.
Pawai Budaya ini diberangkatkan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Malang dan Kota Batu serta Kapolsek Lowokwaru. Garis start di Kampus Hijau Universitas Islam Malang (Unisma). Turut memberangkatkan Kepala SMK PGRI 3 Malang dan jajaran Wakil Rektor Unisma.
Pemandangan saat itu luar biasa meriah. Beragam busana adat Nusantara mewarnai acara tersebut. Mulai pakaian adat Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Indonesia Timur.
Sejak pukul 06.00 WIB warga sudah memadati sepanjang tepi jalan yang menjadi rute pawai budaya. Mereka antusias menunggu inovasi dan kreativitas siswa Skariga. Meskipun harus rela berdiri lama. Pihak kepolisian dan TNI juga tampak sibuk mengatur lalu lintas.
Kepala Cabdin Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Dr. Ema Sumiarti, M.Si, mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia kagum akan kreativitas tanpa batas siswa Skariga.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting terutama bagi generasi milenial dan generasi Z yang gandrung akan teknologi.
“Tetapi perlu kita bimbing supaya mereka tidak lupa budaya bangsa kita sendiri. Jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak hilang,” katanya.
Menurutnya, Pawai Budaya Skariga yang mengangkat konsep dan tema Nusantara menjadi inspirasi dan perlu dicontoh oleh sekolah lain. “Kebebasan berekspresi itu boleh, tetapi harus punya nilai yang baik. Seperti yang ditunjukkan oleh siswa SMK PGRI 3 Malang saat ini,” tambahnya.
Kreativitas siswa Skariga di Pawai Budaya ini sangat menonjol. Mereka totalitas. Setiap kelas diiringi oleh satu mobil yang mengangkut sound system. Bahkan ada beberapa yang juga mengusung ogoh-ogoh raksasa. Sambil menari dan menyanyi mereka menghibur masyarakat.
Kepala SMK PGRI 3 Malang, M. Lukman Hakim, ST., MM., mengatakan kegiatan pawai budaya erat kaitannya dengan profil pelajar Pancasila. Mengajarkan pada siswa cinta budaya, cinta Tanah Air.
“Kita mengangkat tema budaya ini supaya anak-anak dekat dengan budaya lokal. Sekaligus sebagai rememori mereka terhadap perjuangan para pahlawan di masa lalu,” katanya.
Lukman juga mengatakan bahwa SMK PGRI 3 Malang juga diimbau oleh Kacabdin Pendidikan untuk dapat mempertahankan prestasi. “Termasuk prestasi budaya seperti ini. Karena kegiatan ini bukan sekedar pawai, tetapi banyak mengangkat nilai-nilai budaya,” ungkapnya.
Secara konsep dan teknis kegiatan ini diserahkan kepada siswa. Mereka berkreasi sesuai dengan kreativitas masing-masing. Namun guru tetap memantau dan menyeleksi. “Kalau tidak layak, tidak kami keluarkan,” kata dia.
Untuk membangkitkan semangat siswa pawai budaya ini dilombakan.
Setiap kontestan dari masing-masing level kelas 10 dan 11 berlomba menjadi yang terbaik. Juara 1 mendapat hadiah 1.500.000 rupiah, Juara 2 mendapat hadiah 1.250.000 rupiah, Juara 3 mendapat hadiah 1.000.000 dan Juara 4 mendapat hadiah 750.000 rupiah. “Yang penting bagi siswa dapat menampilkan kreativitasnya dan dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai sajian budaya,” tambah Lukman.
Untuk menyukseskan kegiatan besar ini, Skariga bekerjasama dengan beberapa pihak. Antara lain kerjasama dengan Polres Kota Malang, Polsek Lowokwaru, Dishub Kota Malang, Unisma, Cabdin Pendidikan Kota Malang, Kecamatan Lowokwaru dan masyarakat sekitar. (adv/imm)