Laka Jalur Wisata, Bupati Sanusi Cek Lokasi untuk Penanganan
MALANG POSCO MEDIA– Satlantas Polres Malang mendatangkan teknisi dari Singosari untuk memeriksa mobil Fortuner yang masuk jurang di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Pocokusumo, Senin (13/5) lalu. Tujuannya untuk mengetahui kondisi mobil tersebut.
“Ini masih pendalaman materi, kami sudah mendatangkan teknisi dari Singosari. Namun ini kami masih kaji kembali,” ujar Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta, Rabu (15/5) kemarin.
Diberitakan sebelumnya, mobil Fortuner yang masuk jurang di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Pocokusumo, Senin (13/5) lalu menewaskan empat orang. Lima penumpang lainya menjalani perawatan di RST dr Soepraoen.
Sementara itu, kepolisian masih belum memintai keterangan dari lima korban selamat. Sebab, mereka masih menjalani perawatan secara intensif di RST Soepraoen Kota Malang. Kondisi mereka sudah berangsur -angsur membaik namun masih menglami trauma.
“Kalau saksi kami hanya pemeriksaan awal saja. Karena saksi yang di TKP bukan yang melihat dari awal kejadian. Saksi yang melaporkan ini saksi yang mengetahui pasca kejadian,” beber Adis.
Dugaan sementara dari kepolisian mobil yang dikemudi Imriti Yasin Ali Rahbini tersebut masuk jurang karena kecepatannya cukup tinggi.
“Yang seharusnya pelan, namun ini bisa dikatakan tinggi. Karena pengereman hanya ada di titik marka. Pengereman didukung dengan adanya bukti pada saat evakuasi posisi tuas hand rem (rem tangan) terposisi di atas dengan posisi naik. Sedangkan untuk posisi gigi transmisi berada di nomor gigi tiga, matik,” papar Adis.
Adis menduga pengemudi mobil melakukan upaya terakhir menggunankan rem tangan. Namun hal ini akan disinkronisasi dengan hasil analisis kendaraan. Hasilnya sendiri akan disampaikan dalam kurun waktu yang belum ditentukan.
“Mohon waktu akan segera saya sampaikan,” kata polisi dengan tiga balok emas di pundak tersebut.
“Dugaan (rem) ngeblong sepertinya tidak. Pemeriksaan rem masih berfungsi tapi tidak maksimal,” lanjutnya saat ditanya, apakah menggunakan rem tangan karena rem utama ngblong.
Sementara itu, kepolisian menyarankan untuk menambah fasilitas keamanan demi mencegah laka lantas di jalur kawasan Taman Wisata Bromo Tengger Semeru tersebut. Kondisi lampu penerang jalanan umum (PJU) juga minim di kawasan ini.
“Bisa ditambahi guardrail (pagar pengaman jalan). Sedangkan, di sana minim penerangan jalan umum,” tambahnya.
Adis menyebut kondisi jalan secara fisik bagus. Namun kondisi secara geografis menurun tajam, dan menikung sehingga pengguna kendaraan yang melintas perlu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
Bupati Malang HM Sanusi memberi perhatian serius terhadap kecelakaan itu. Orang pertama di Pemkab Malang ini memastikan segera cek ke lokasi kecelakaan. Rencananya peninjauan dilakukan hari ini setelah sebelumnya Sanusi menjenguk korban selamat di RST dr Soepraoen.
Ditemui usai memimpin rapat di ruang rapat Anusapati Lingkungan Pendopo Agung Kabupaten Malang Sanusi mengatakan peninjauan dilakukan untuk menentukan langkah cepat agar peristiwa kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
“Besok kita kesana. Melihat kondisi medan, untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan. Sehingga peristiwa yang sama tidak terjadi lagi,’’ katanya.
Sanusi mengatakan di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang memang cukup rawan. Namun demikian, dia sendiri tidak mau berandai-andai terkait penanganan di sana, sebelum melakukan peninjauan. “Nanti kami kesana bersama dinas teknis. Yaitu Dinas PU Bina Marga, Dinas Perhubungan, Bappeda dan dari pihak kepolisian. Nanti kita lihat dan kaji bersama. Baru setelah itu dapat diketahui jenis penanganannya apa,’’ urainya.
Hal yang sama juga disampaikan Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah. Peristiwa kecelakaan di Dusun Jarak Ijo sempat menjadi bahasan rapat. “Tadi kepala Dinas PU Bina Marga sudah menjelaskan terkait kontur jalan. Tapi demikian, tidak bisa kami mengatakan penanganannya saat ini, sebalum kami meninjau langsung ke lokasi,’’ ungkap Nurman.
Nurman mengatakan Jalan Raya Dusun Jarak Ijo merupakan jalur wisata yang kerap dilewati oleh wisatawan. Namun ia belum mau berandai-andai terkait penanganannya.
“Ya jika mendesak memang bisa dilakukan penanganan langsung menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga. Tapi kami tidak bisa serta merta. Harus melakukan kajian dulu. Ya seperti bapak bupati tadi sampaikan, langkah apa yang diambil menunggu hasil survei,’’ katanya.
Secara prinsip, Nurman mengatakan Pemkab Malang tidak diam terkait dengan peristiwa kecelakaan itu.
Terkait jenis penanganan, pihaknya tetap menunggu hasil kajian. “Pemasangan rambu-rambu atau lampu PJU bisa dilakukan. Tapi tetap harus menunggu kajiannya dulu,’’ tandasnya.(den/ira/van)