MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjadi pengusaha, jatuh bangun adalah hal yang biasa. Bersahabat dengan kegagalan menjadi hal yang lumrah. Hal tersebut juga dialami oleh Owner Srimaya Residence, Vebry Wirantha seorang pengusaha muda yang sukses di Malang yang memiliki unit perumahan hingga 200 an lebih. Di balik kesuksesannya, banyak juga kegagalan dan rintangan yang pernah dialaminya.
Ia menceritakan kepada Malang Posco Media, mulai meniti karir sebagai pengusaha sejak kecil. Tepatnya ketika berumur enam tahun. Bukan sebagai pengusaha sendiri, namun mulai belajar menjadi seorang pengusaha dengan membantu kedua orang tuanya.
“Kalau dibilang saya pengusaha baru, sepertinya tidak juga. Karena saya belajar berwirausaha itu dari kecil, tepatnya dari umur enam tahun. Waktu itu sepulang sekolah, saya diajarkan bekerja bantu ibu bapak jualan di toko kelontong yang ada di pasar Gondanglegi. Jadi inspirasi saya yang membangun jiwa pengusaha tidak jauh dari kedua orang tua saya,” terangnya.
Perjalanan karir sebagai pengusaha dimulai ketika lulus SMA, dimana ia yang juga sembari melanjutkan ke jenjang perkuliahan diamanahi oleh bapaknya Gunawan untuk mengelola dua dealer motor, yakni Yamaha dan Suzuki.
“Awalnya penjualan hanya sepuluh unit per bulannya. Karena zaman itu Gondanglegi tidak seperti sekarang. Masuk daerah merah. Bank saja tidak mau masuk ke sana. Jadi lumayan berat. Cukup lama untuk dapat mengembalikan keadaan hingga bisa mencapai apa yang diinginkan,” imbuhnya.
Tahun 2005 menjadi awal mula adanya peningkatan penjualan. Melalui berbagai taktik seperti memberikan promo-promo khusus untuk setiap pembelian, mampu mendongkrak penjualan. Puncaknya terjadi ketika tahun 2008 hingga 2009.
“Puncaknya kami dapat menjual hingga 1.000 unit kendaraan dari dua dealer yang dikelola. Itu semua dapat terwujud karena ada program dan harus bisa penetrasi di lapangan. Yang kita kedepankan adalah memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi masyarakat,” jelasnya.
Meskipun usahanya terbilang lancar, namun nyatanya tetap saja banyak kendala yang dihadapi selama proses menjadi pengusaha yang sukses. Kegagalan demi kegagalan pernah dirasakan, salah satunya yang pernah dialaminya yakni utang hingga miliaran rupiah.
“Pernah waktu itu setelah tahun 2009 kalau tidak salah, saya mencoba untuk membangun rumah sakit. Ada tanah teman yang disita, jadi saya selamatkan untuk kemudian dibangun rumah sakit. Namun ternyata saya salah perhitungan, hasilnya terlilit utang sampai Rp 10 Miliar. Saat itu umur saya baru 22 tahun, keluarga tidak ada yang tahu,” ungkapnya.
Namun pantang menyerah adalah salah satu kata wajib yang dimiliki dan harus diterapkan oleh setiap pengusaha. Melalui kegigihannya, di tahun 2018 ia mampu membangun perumahannya sendiri yang terletak di Singosari, perumahan Tanjung Banjararum.
“Harus semangat terus. Motivasi itu berasal dari diri kita. Kalau mau berhasil ya harus bangkit terus. Alhamdulillah tahun 2018 membangun perumahan pertama di Singosari dan awal Januari 2020 dapat membangun Srimaya. Baru bangun terus dihantam Covid-19,” ujarnya.
Menurutnya kegagalan adalah sahabat bagi pengusaha. Seseorang tidak akan pernah merasakan kesuksesan ketika belum pernah bersahabat dengan kegagalan. Disisi lain, yang terpenting adalah kejujuran dan ulet.
“Jadi pengusaha harus jujur, apa adanya. Konsumen akan tertarik ketika kita mampu bertutur kata yang sopan dan mengungkapkan fakta di lapangan. Selain itu, tak kalah pentingnya menjadi pengusaha harus ulet, pantang menyerah dan tahan banting,” tandasnya. (adm/lim)
BIODATA
1. Nama : Vebry Wirantha Vurchon
2. Tanggal Lahir : 8 Februari 1986
3. Agama : Islam
4. Istri : Y. Ella K
5. Riwayat Pendidikan :
– SD Islam Salafiyah Gondanglegi
– SMPN 4 Kepanjen
– SMA Widya Dharma Turen
– S1 Hukum, Universitas Brawijaya Malang.