spot_img
Tuesday, April 23, 2024
spot_img

TEROKA

UTBK

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Bulan Juni ini bulannya ujian. Lulusan SMA/SMK/MA harus berjuang keras mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di beberapa perguruan tinggi negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Jumlahnya puluhan ribu mahasiswa, sementara kuota yang diterima hanya ribuan.


Mahasiswa juga disibukkan dengan Ujian Tengah Semester (UTS). Baik tulis ataupun mandiri. Tingkat stres dan kesulitannya juga hampir sama. Deadline mengerjakan tugasnya juga tidak mudah. Meleset sedikit mahasiswa akan terancam tidak mendapatkan nilai UTS kalau nekat absen ujian dan absen tidak mengerjakan tugas mandiri.


Siswa SD, SMP, SMA/SMK/MA negeri atau swasta juga menghadapi ujian tengah semester (UTS). Yang saat ini berlangsung adalah pendaftaran jalur zonasi siswa SD. Meski namanya pendaftaran sekolah namun esensinya juga ujian. Ujian bagi anak dan orang tuanya. Apakah anaknya bisa lolos jalur zonasi atau tidak.


Aturannya jelas tapi praktiknya kadang lebih ribet dan bikin pusing orang tua. Sementara sang anak yang baru lulus TK tenang dan santai-santai saja. Bagi mereka yang penting sekolah dan bertemu dengan teman-teman baru seusianya.


Ujian-ujian yang dipaparkan di atas adalah ujian-ujian yang sudah terjadwal dan rutin setiap tahunnya. Hanya nama dan aturan mainnya saja yang kadang berubah setiap tahunnya. Sampai sampai bingung karena terlalu banyak istilah dalam ujian, sampai orang tua bahkan siswa juga tidak hafal nama ujiannya.


Soal ujiannya bikinan manusia. Aturan mainnya juga bikinan panitia penyelenggara masing masing ujian. Meski kadang tidak ada kompromi, namun kadang semua masih mungkin terjadi. Masih bisa dilobi, disiasati, diupayakan sampai segala cara yang penting anaknya masuk lembaga, sekolah dan kampus yang diinginkan dan diidam-idamkan.


Karena itu, ujian-ujian itu harus dihadapi dan disikapi dengan bijaksana. Tak perlu menggunakan cara-cara yang tidak fair agar si anak masuk sekolah atau PTN. Apalagi sampai menyuap, memanipulasi KK bahkan menggunakan joki agar anaknya lulus kampus PTN yang bergengsi. Ujian ujian formal di atas kelasnya masih kelas ringan.


Ujian sesungguhnya adalah ujian yang berlangsung setiap saat dalam hidup kita masing-masing. Meski bekerja di satu lembaga, satu perusahaan dan satu instansi, ujian hidupnya masing-masing orang bisa berbeda-beda. Ada yang ringan, biasa, berat, berat sekali sampai ada yang ekstrem. Sampai ada yang tidak bisa dinalar.


Ibarat soal ujian, soal ujian hidup itu beraneka ragam. Soal soal itu diujikan Allah SWT kepada masing masing hambanya pasti dengan tujuan masing masing. Sulit dan mudahnya soal hanya Allah yang berhak menentukan. Sebagai hambanya kita hanya bisa menerima dan kemudian menghadapi ujian dari Allah SWT tersebut.


Nah ujian-ujian hidup yang diberikan Allah SWT itulah UTBK sesungguhnya. Karena UTBK ini bermakna Ujian Tuhan Berbasis Kesabaran (UTBK). Allah SWT juga sudah menegaskan dalam firmannya bahwa jangan mengaku beriman kalau tidak diuji. Maka ujian adalah salah satu syarat untuk menguji keimanan seseorang hamba.


Seringan dan seberat apapun ujiannya, bagi Allah itu adalah edukasi, pendidikan serta tarbiyah Allah SWT terhadap hambanya. Ujian adalah cara Allah untuk melatih hambanya sabar dan mensyukuri segala yang sudah ditentukan atas hidupnya. Ujian juga bermakna cinta dan kasih sayang Allah terhadap hambanya, agar ia kembali mengingat dan mendekat kepada-Nya.


Tak ada Nabi dan Rasul-Nya yang tak diuji. Ayub diuji dengan penyakit yang tak kunjung sembuh. Musa dimusuhi Firaun, Yunus yang dimakan Ikan Paus, Luth yang istrinya menentang ajaran-Nya, Ibrahim yang diperintahkan menyembelih anak kesayangannya. Dan Nabi Muhammad SAW yang diuji dengan segala macam ujian. Dimaki, dicaci, dibenci kaum Kafir, dikejar untuk dibunuh hingga akhirnya beliau hijrah ke Madinah.


Semua Nabi dan Rasul-Nya lolos dari segala ujian. Karena mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah SWT. Begitu juga dengan umat Muhammad SAW, termasuk kita, tak akan lepas dari ujian yang diberikan Allah SWT dalam hidup kita. Dalam ujian itulah, kita menjadi tahu betapa adilnya Allah SWT dalam menyeimbangkan hidup.


Dengan ujian yang diberikan kepada hambanya, maka hambanya yang lain bisa belajar agar siap dengan ujian serupa. Bagi yang diuji, apapun itu ujiannya harus bisa bersabar dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Ada kalanya diuji dengan anak yang nakal, diuji tidak cukup uang, diuji sakit, diuji selalu gagal dalam pekerjaan, tidak melampui target di perusahaan, gagal dalam ujian skripsi, gagal menjadi bacaleg dan utang menumpuk sementara penghasilan selalu kurang.


Semua fakta di atas adalah ujian yang bisa kita lihat dan rasakan setiap hari. Tidak ada yang bisa melalui ujian dan menyelesaikan ujian selain hamba itu sendiri. Dan salah satu cara untuk menghadapi ujian Allah SWT adalah dengan bersikap sabar. Sabar dalam hal apapun. Terutama sabar dalam menjalan ibadah dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan jalan keluar atas ujian yang dihadapi.


Bila hamba itu sabar dan bersyukur atas ujian yang dihadapi, niscaya Allah SWT pun suka dan mencintai hamba tersebut. Karena esensi sesungguhnya dari ujian yang diberikan Allah SWT adalah agar hamba itu bersabar dan ridlo atas segala kehendak Allah.


Seperti dalam firman Allah SWT Surat Al Baqoroh ayat 153 yang artinya: ‘’Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat menjadi penolongmu, sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar.” Inilah UTBK sesungguhnya dalam hidup. Ujian Tuhan Berbasis Kesabaran.(*)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img