MALANG POSCO MEDIA – Aksi vandalisme marak di Koridor Kayutangan Heritage Kota Malang Hampir setiap jengkal kawasan heritage ini tidak luput dari tindakan vandalisme.
Bisa dilihat sepanjang koridor ini, penuh coret-coretan tanpa makna. Mengganggu estetika dari kawasan yang kini menjadi ikon wisata Kota Malang itu. Jika berjalan dari ujung ke ujung kawasan ini, tidak sulit menemukan corat-coretan di tembok, pagar, hingga fasilitas umum.
“Kalau malam tidak kelihatan ya, tapi kalau siang kelihatan rusuh jadinya. Memang banyak coret-coretan vandal di sini, tidak elok jadinya,” keluh Septiani Wahyu, salah satu pengunjung Koridor Heritage Kayutangan, Selasa (12/11) kemairn.
Menurut pantauan Malang Posco Media kemarin siang, corat-coretan ini terlihat di banyak sudut di sepanjang koridor. Bentuk dan warna tidak beraturan. Hanya bertuliskan inisial dan simbol-simbol tanpa makna. Terutama terlihat pada ruko-ruko atau toko yang tutup dan kosong.
Salah satu wisatawan asal Jakarta, Donny, juga mengaku risih melihat pemandangan itu. Ia mengatakan seharusnya gedung-gedung dan fasilitas yang ada di Koridor Kayutangan Heritage dapat dilindungi.
“Ini kan kawasan heritage ya? Banyak gedung peninggalan zaman dahulu atau cagar budaya. Seharusnya dilindungi. Dan tidak dibiarkan seperti ini. ini sayang sekali jadinya kotor seperti ini,” papar Donny.
Pemerhati cagar budaya, Ir Budi Fathony pun memberikan kritik kerasnya soal akasi vandalisme yang merajalela di Koridor Heritage Kayutangan. Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena ada pembiaran dari pemerintah daerah.
Ini sangat disayangkannya mengingat Koridor Heritage Kayutangan kini menjadi ikon wisata heritage yang dibangga-banggakan Kota Malang.
“Sangat saya sayangkan. Kalau tidak salah Kampung Heritage Kayutangan dapat penghargaan ya tahun lalu (Juara 5 Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2023). Tapi kok tidak diperhatikan dan dirawat. Saya perhatikan memang tambah banyak aksi vandalisme di sana. Penuh corat-coretan,” kata Budi.
Mantan anggota Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang (TACB) Kota Malang itu mengungkapkan jika semakin banyaknya gedug dan bagian di Koridor Kayutangan Heritage Kayutangan menjadi sasaran aksi vandalisme membuktikan minimnya pengawasan dan perhatian Pemkot Malang.
Artinya, lanjut Budi, tidak ada pengawasan khusus di kawasan tersebut. Tidak ada tindakan tegas yang dilakukan bagi pelaku vandalisme.
“Di Kayutangan saja dibiarkan apalagi di tempat lain. Ini miris sekali ya. Jangan sampai ini dibiarkan terus. harapannya ini bisa segera ditindaklanjuti, dibersihkan dan buatlah kebijakan pengawasan. Paling tidak di Kayutangan dulu, karena kawasan ini kan sudah menjadi ikon,” papar Budi.
Menurut dia, akasi vandalisme yang merebak di sepanjang Koridor Heritage Kayutangan bisa saja semakin melebar ke berbagai kawasan lainnya. Jika dibiarkan terus menerus, seluruh fasilitas umum di Kota Malang akan menjadi sasaran vandalisme.
Dan, tambah dia, estetika Kota Malang akan semakin meredup dan rusak. Ini menjadi preseden buruk bagi Kota Malang.
“Dan di sana juga banyak bangunan-bangunan heritage, cagar budaya. Ini kalau dirusak seperti itu artinya pemda memang tidak ada keseriusan menjaga warisan cagar budaya,” kata Budi.
Menurut pantauan Malang Posco Media, aksi vandalisme seperti corat-coretan tanpa makna ini juga ada di berbagai sudut di Kota Malang. Salah satunya terlihat jelas pada Jembatan Jalan Majapahiit. Yang hingga sekarang, bisa dilihat coret-coretan vandalisme masih terpampang dan terlihat.
Mengenai hal ini Kabid Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Laode KB Al Fitra mengungkapkan sangat menyesalkan kejadian vandalisme terus terulang di Kota Malang.
“Kami menyesalkan dengan adanya perilaku tersebut. Tapi meski dengan beberapa keterbatasan, kami tetap berupaya untuk melakukan pembersihan dan pemantauan di ranah wewenang kami (seperti pada fasilitas umum dibawah pengawasan DLH),”kata Laode kepada Malang Posco Media kemarin.
Dijelaskan dia untuk kawasan Koridor Heritage Kayutangan, ada beberapa bagian yang tidak menjadi ranah DLH Kota Malang. Akan tetapi juga tetap mengimbau dan berkoordinasi dengan perangkat daerah lainnya untuk pengawasan terhadap akasi vandalisme.
Laode menyampaikan DLH Kota Malang mengimbau agar masyarakat juga bisa berperan aktif menjaga fasilitas publik.
“Dan memang coret-coretan di sepanjang Koridor Kayutangan sangat mengganggu,” tegas Laode. (ica/van)