MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Stadion Velodrome kembali menjadi sorotan masyarakat. Kondisi velodrome yang tidak terawat, penuh ditumbuhi rerumputan cukup tinggi hingga terdapat kerangka mobil bekas, ada di dalam velodrome. Kondisi itu terekam dalam sebuah video yang dibagikan oleh warganet dan membuat banyak pihak menyayangkannya.
Salah satunya yakni dari Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Dito Arif yang sangat menyayangkan terbengkalainya velodrome ini. Meski memang aset tersebut merupakan milik Pemprov Jawa Timur, namun bagaimana pun juga yang banyak memanfaatkannya adalah masyarakat Malang. Apabila sarana prasarana olahraga itu tidak terawat, maka yang dirugikan juga adalah masyarakat.
“Itu menjadi perhatian kami juga karena di wilayah timur, itu butuh sarana untuk olahraga rekreasi murah bagi masyarakat yang itu belum terfasilitasi Pemkot Malang. Keterbatasan pembiayaan operasional itu sering menjadi kendala, namun seharusnya Pemkot Malang lebih proaktif lagi. Mungkin tidak hanya mengandalkan APBD maupun Pemprov Jatim, namun juga bisa menggandeng swasta atu perusahaan,” tutur Dito.
Dengan begitu, semestinya sudah tidak ada alasan lagi bagi Pemkot Malang untuk membiarkan velodrome ini. Masih banyak skema yang bisa diusahakan. Hanya butuh proaktif mencari pembiayaannya. Sehingga anggaran negara yang sudah dikucurkan, tidak sia-sia dan masyarakat tidak bisa memanfaatkannya.
Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot Malang sampai saat ini belum bisa melakukan intervensi untuk perbaikan Velodrome karena bangunan tersebut merupakan aset dari Pemprov Jatim. Sempat mengemuka wacana untuk pengajuan hibah aset, namun hingga sampai saat ini belum ada progres.
Sementara untuk hibah atau tukar guling velodrome ke Pemkot Malang, memang ada mekanisme dan membutuhkan banyak persetujuan. Terlepas dari itu, Pemkot Malang dalam hal ini Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang seharusnya lebih aktif untuk mendorongnya. Pihaknya pun mengaku siap membantu.
“Kami juga akan dorong untuk komunikasi. Kami punya 11 anggota DPRD provinsi di Malang Raya, saya pikir ketika itu dikomunikasi dengan beliau sebagai perwakilan legislator dari Malang Raya, mestinya bisa. Apalagi APBD Jawa Timur besar sekali, artinya kalau dialokasikan operasional atau ada sharing operasional pembiayaan, akan memungkinkan,” tutupnya. (ian/aim)