MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aksi balap liar membuat pengguna jalan raya dan masyarakat di Kecamatan Singosari resah. Pasalnya, aksi yang dilakukan para pelaku balap liar dengan cara menutup jalan raya. Seperti yang terjadi, Kamis (14/11) dini hari kemarin.
Penutupan jalan raya untuk aksi balap liar itu terekam oleh warga dan videonya beredar di media sosial (medsos). Kepolisian sektor Singosari kemudian bergerak cepat menuju Jalan Raya Mondoroko Kecamatan Singosari untuk melakukan pencegahan.
“Setiap malam kami melaksanakan kegiatan patroli di sepanjang Jalan Raya Mondoroko sebagai upaya pencegahan, ” kata Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade saat dikonfirmasi perihal aksi balap liar tersebut.
Namun, kata dia, para pelaku balap liar ini melihat peluang. Di saat petugas kepolisian standby di Jalan Raya Mondoroko bagian utara seputaran depan RM Kantri, justru mereka memanfaatkan Jalan Raya Mondoroko yang di bagian selatan untuk trek-trekan.
“Mereka bergerak secara berkelompok. Jadi begitu ada kesempatan atau jauh dari petugas patroli, maka mereka langsung berhenti kemudian star,” kata Masyhur.
Di samping melakukan upaya-upaya pencegahan seperti patroli rutin, kepolisian sektor Singosari juga sedang berkoordinasi dengan warga Desa Banjararum yang rumahnya dekat dengan Jalan Raya Mondoroko untuk ikut membantu mencegah balap liar.
“Karena warga juga sangat terganggu dengan suara bising dari knalpot motor,” bebernya.
Kepolisian juga sedang melakukan intervensi terbuka dengan mengidentifikasi para pelaku balap liar, termasuk bengkel-bengkel yang ikut seting motor untuk memberikannya edukasi sebagai upaya pencegahan.
Saat ini, lanjut Masyhur, titik rawan aksi balap liar hanya di Jalan Raya Mondoroko. Kalau sebelumnya pada awal 2023 di Jalan Raya Perusahaan Kecamatan Singosari. Namun kini sudah tidak ada lagi.
“Warga sudah kompak untuk mencegah sehingga saat ini sudah tidak ada lagi trek-trekan di sana,” lanjutnya. Masyhur menambahkan terkait fasilitas Kanjuruhan Street Race, pihaknya selalu mensosialisasikan terhadap pecinta otomotif.
“Kami sosialisasi melalui sekolah, Jum’at curhat dan dalam kegiatan lain seperti, karang taruna maupun melalui tokoh-tokoh masyarakat,” tandasnya. (den/aim)