MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sebuah video dugaan kasus bullying di Kota Batu diunggah akun Instagram @infobatusam Rabu (25/9) sore sekitar pukul 16.30 WIB ramai jadi pembicaraan. Dalam unggahan video tersebut diterangkan bahwa dugaan kasus bullying di Kota Batu.
Setelah ditelusuri dan klarifikasi Malang Posco Media ternyata unggahan video tersebut hoax, tidak bisa dipertanggung jawabkan. Hal itu ditegaskan Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata.
“Setelah petugas dari Reskrim Polres Batu dan Kelurahan Temas mendatangi lokasi pondok yang diduga tempat bullying ternyata informasi yang tersebar di video tersebut tidak benar atau hoax,” ujar Andi kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan bahwa dari hasil penelusuran, kejadian tersebut tidak terjadi di wilayah Kota Batu. Tapi di luar negeri.
“Atas informasi hoax tersebut kami mengimbau kepada masyarakat tidak menyebarkan berita yang belum jelas sumbernya, baik melalui media sosial maupun akun pribadi. Pasalnya penyebaran informasi yang tidak akurat dapat merugikan pihak-pihak terkait dan menciptakan keresahan di masyarakat,” terang Andi.
Kapolres juga menyoroti kesalahan dalam penyebutan lokasi dalam video viral tersebut. Menurutnya, meski tindak pidana semacam itu memang bisa terjadi, namun menyebutkan lokasi tanpa verifikasi terlebih dahulu sangat disesalkan.
“Jika tidak mengetahui lokasi secara pasti, sebaiknya jangan menyimpulkan tempat kejadian. Lebih bijak jika informasi disampaikan secara umum, lalu biarkan pihak berwenang melakukan penelusuran lebih lanjut,” ujarnya.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat Kota Batu tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar dan tetap menjaga kerukunan serta keamanan di lingkungan masing-masing.
“Kami juga mengingatkan bahwa penyebaran berita hoaks bisa berdampak buruk bagi masyarakat dan bisa ditindak sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Sementara itu, Lurah Temas, Adi Santoso, yang turut serta dalam pengecekan ke lokasi, menjelaskan bahwa pihaknya segera bergerak cepat begitu mendapatkan informasi tersebut.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Polres Batu untuk mengecek kebenaran video yang diunggah di media sosial. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut tidak benar alias hoaks,” ujarnya.
Menurut Adi, video yang diunggah oleh akun media sosial itu sudah beberapa kali diunggah dan disebarkan ulang untuk merusak citra panti asuhan atau pondok di Kota Batu.
“Kami berharap masyarakat lebih selektif dalam menerima informasi. Jika ada keraguan, lebih baik klarifikasi terlebih dahulu dengan pihak berwenang, jangan langsung diunggah,” pungkasnya. (eri/van)