MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Program Studi Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memberi ruang besar bagi lulusannya untuk bisa bekerja di luar negeri, yakni Jepang. Setelah mengirim puluhan lulusannya ke Jepang beberapa pekan lalu di bidang keperawatan, kini kesempatan besar ada di bidang konstruksi.
Lewat Seminar International dan Recruitment Peluang Berkarir di Jepang Bidang Konstruksi, Sabtu (25/2) siang tadi, Vokasi UMM membuka kesempatan lebar bagi mahasiswa-mahasiswi vokasi untuk mengikuti program recruitmen untuk penempatan di lebih dari 40 perusahaan konstruksi di Jepang.
Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM, Dr Tulus Winarsunu MSi menjelaskan program dan kerjasama recruitmen pekerja ke Jepang kali ini fokus pada skill-skill di bidang konstruksi.
“Karena ternyata mereka sangat butuh. Banyak perusahaan konstruksi disana membutuhkan pekerja dalam jumlah banyak. Dengan kerja sama yang sudah dibangun lama dengan UMM, kesempatan lulusan Vokasi UMM memang diminati,” tegas Tulus.
Kesempatan untuk langsung bekerja sangat besar. Karena dalam program ini, siswa-siswi program langsung mendapatkan training untuk skill yang dibutuhkan perusahaan konstruksi di Jepang atau mekanisme SSW (Specific Skill Worker).
Pelatih atau guru dan mesin-mesin untuk belajar praktek didatangkan juga langsung dari Jepang. Untuk kendala bahasa pun, dalam training center pembelajaran Bahasa Jepang menjadi materi utama.
“Jadi di training center nanti langsung skill-skill apa yang diinginkan langsung misal skill besi tulangan, bekisting, las, kelistrikan. Bahasa Jepang akan secara intens diajarkan. Setelah itu akan ada lembaga lisensi/sertifikasi dari Jepang untuk tes. Setelah lolos bisa langsung diberangkatkan kerja,” tegas Tulus.
Tidak hanya itu wujud keseriusan perusahan di Jepang untuk mencari tenaga konstruksi di Indonesia, khususnya dari Vokasi UMM diperlihatkan langsung dengan kedatangan 4 orang perwakilan Asosiasi Konstruksi Jepang memberi langsung seminar.
Dengan pembicara, ahli besi tulangan Nakamura Shinya, dua ahli Bekisting Shikano Naoya dan Takaishi Tsuneo, dan ahli pengelas dan tekanan gas Kitaguchi Nobuo.
Keempatnya menjelaskan bagaimana mekanisme kerja konstruksi di Jepang. Seperti bagaiamana membangun gedung-gedung perkantoran tinggi dengan skema bekisting. Kemudian dijelaskan juga kultur pekerja konstruksi di Jepang dan sebagainya.
“Karena sudah terjalin kerja sama sebelumnya, kita juga sangat antusias melihat potensi tenaga kerja di Malang yang juga kota pendidikan ini. Maka kerjasama ini kami harap bisa berlanjut dengan baik,” papar salah satu pemateri ahli konstruksi Bekisting Asosiasi Konstruksi Jepang, Shikano Naoya saat dimintai tanggapan usai memberi materi seminar.
Ia juga berharap banyak lulusan Vokasi UMM bergabung dan menjadi tenaga ahli konstruksi di Jepang. Dan bisa berkarir di Jepang kedepannya. (ica/jon)