MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Wacana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu terkait pembangunan Park And Ride Sultan Agung mendapat tanggapan dari DPRD Kota Batu. Lembaga legislatif tersebut mempertanyakan urgensi pembangunannya.
“Terkait wacana Dishub untuk mengusulkan pembangunan Park And Ride Sultan Agung, kami belum mendengarnya. Selain itu kami juga mempertanyakan apakah Park And Ride sudah masuk program prioritas daerah, apa sudah masuk rencana pembangunan daerah di masa transisi ini sebagai pengganti visi misi kepala daerah. Ini harus disampaikan ke DPRD,” kata Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman.
Bukan hanya itu saja, Cak Nur, sapaan akrabnya juga mempertanyakan perencanaan pembangunan parkir tersebut. Begitu juga apakah Dishub telah menyiapkan shuttle sebagai pengganti moda transportasi wisatawan nantinya.
“Belum lagi bagaimana simulasinya harus disosialisasikan ke DPRD. Apakah bisa mengurai kemacetan, apakah wisatawan nyaman dengan shuttle dan apakah dengan adanya shuttle wisatawan bisa merasakan privasi karena rekreasi itu butuh enjoy,” bebernya.
Lebih lanjut Cak Nur menerangkan, bahwa Stadion Brantas sebelumnya telah ada perencanaan untuk dilakukan revitalisasi. Bahkan desain stadion telah disayembarakan dan telah ada pemenangnya.
“Oleh karena itu menurut saya, Dishub saat ini harusnya fokus menyelesaikan masalah klasik retribusi parkir tepi jalan umum yang tidak pernah mencapai jalan. Kami menilai penambahan lahan titik parkir di tepi jalan belum berimbas pada bertambahnya retribusi,” ungkapnya.
Menurutnya, DPRD akan lebih mendukung agar parkir di tepi jalan bisa di lelang kepada pihak ketiga. Karena hanya dengan begitu DPRD optimis target realisasi parkir di tepi jalan bisa maksimal.
Sebelumnya Dishub Kota Batu mewacanakan pembangunan Park And Ride Sultan Agung. Wacana kegiatan parkir kendaraan pribadi di tempat parkir dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi umum ini dinilai tepat oleh Dishub untuk mengatasi permasalahan kemacetan setiap akhir pekan di Kota Wisata Batu.
“Permasalahan kemacetan di Kota Batu sudah tidak bisa dihindarkan lagi saat akhir pekan dan memasuki musim liburan. Sehingga dengan permasalahan itu kami mengusulkan pembangunan Park And Ride Sultan Agung,” ujar Kepala Dishub Kota Batu, Imam Suryono.
Ia menjelaskan, Park And Ride Sultan Agung bisa menggunakan lokasi yang saat ini adalah kawasan stadion Brantas Kota Batu. Karena menurutnya kawasan tersebut berada di pusat kota. Sehingga kendaraan yang masuk ke Kota Batu, baik kendaraan besar maupun pribadi bisa memarkirkan kendaraan secara terpusat.
“Dengan adanya Park And Ride Sultan Agung, nantinya bisa dipastikan mengurai kemacetan di pusat-pusat Kota Batu. Pasalnya kendaraan wisatawan yang masuk ke Kota Batu wajib parkir di tempat tersebut. Selanjutnya wisatawan bisa menggunakan shuttle yang telah dipersiapkan ke rute-rute tempat wisata yang akan dituju,” bebernya.
Sedangkan untuk stadion dan tempat olahraga (sport center) lainnya, lanjut Imam, bisa dibangun di kawasan Jalibar yang lebih luas, lebih sejuk dan berada di bawah pegunungan. Sehingga sangat cocok bagi atlet untuk berlatih.
Sesuai rencana, Park And Ride Sultan Agung memiliki luas 38,873 m3. Nantinya sesuai rencana desain terbagi atas area parkir roda 4 seluas 5.822 m2, area parkir roda 2 seluas 3.760 m2, area taman dan UMKM 6.331 m2, area parkir bus 6.884 m2, area shuttle bus 2,125 m2, pujasera 3.045 m2, area tunggu 368 m2 dan area drop off seluas 1.241 m2.
“Park And Ride Sultan Agung tidak hanya untuk mengurai kemacetan. Tapi juga mampu meningkatkan PAD. Kami telah memprediksi perhitungan retribusi dengan adanya Park And Ride Sultan Agung sejumlah Rp 1,4 miliar,” ungkapnya.
Wacana atau usulan ini telah disampaikan Dishub dalam Rakor bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) di Royal Orchids Garden Hotel, Kamis (14/9) lalu dan mendapat dukungan penuh dari forum termasuk anggota DPRD Kota Batu yang hadir.
Namun agar wacana tersebut bisa segera terealisasi, pihaknya mendorong agar Bappelitbangda Kota Batu segera menyusun Feasibility Study (FS). Mengingat untuk anggaran, Dishub optimis penuh sudah ada dan akan diprioritaskan. (eri/udi)