spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

Optimisme lokaloka.id Platform Belanja Online Lokal

Wadahi 500 Produk UMKM Malang Raya

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media-Pademi Covid-19 berdampak pada segala hal. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Namun pandemi juga menjadi tantangan dan peluang baru. Inovasi bisnis lahir yang kemudian berkembang dan membantu pemasaran UMKM.

Dialah Sahrul Abadi. Bersama tiga rekannya Dieo Surya, Arza Aldi dan Alfredo, ia membuat inovasi baru. Yaitu lokaloka.id, platform belanja online. Platform yang dibangun Desember 2020 itu khusus untuk produk lokal. Sahrul Abadi sebagai CEO, Dieo Surya dan Arza Aldi pada bagian IT, sedangkan Alfredo bagian marketing.  

“Kami memulai untuk membuat platform belanja online sebenarnya sudah lama sebelum pandemi. Namun ide itu kembali tercetus ketika pandemi terjadi,” ujar Syarul kepada Malang Posco Media.

Ia menjelaskan, platform belanja online miliknya tersebut dibuat untuk mewadahi para pelaku UMKM lokal Malang Raya. Karena Ia melihat pelaku UMKM menjadi sektor yang paling terdampak pandemi.

“Platform belanja online itu kami namai lokaloka.id yang artinya kami menampung produk pelaku UMKM lokal. Melalui platform ini kami menampung tiga kategori produk. Meliputi kuliner, kerajinan dan fashion,” beber laki-laki kelahiran Malang, 3 Maret 1998 ini.

Melalui lokaloka.id, warga Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang ini ingin para pelaku UMKM bisa hidup kembali. Itu untuk jangka pendek. Untuk jangka panjangnya, laki-laki yang tengah mengenyam pendidikan di Institut Asia Malang Jurusan Multimedia Semester 9 ini ingin ada produk lokal yang terwadahi secara online.

“lokaloka.id ingin membuka market place sendiri khusus oleh-oleh produk lokal. Ini yang membedakan dengan platform belanja online yang sudah ada sejak lama. Mengangkat produk lokal. Tentunya yang juga memiliki kualitas,” terangnya.

Lebih lanjut, Ia menceritakan, dalam membuat platform belanja online itu Ia bersama tiga rekannya berangkat dari nol. Sehingga minim sekali dana yang dikeluarkan. “Kami berangkat dari nol. Kami mengerjakan butuh waktu delapan bulan. Memang tidak ada dana. Dari situ kita ikut kompetisi sampai 5 kali. Akhirnya untuk ke 5 kalinya kami dapat pendanaan. Kompetisi kami ikuti adalah ASMI (akselerasi startup mahasiswa) dari Kemendikbud,” ungkapnya.

Pada kompetisi untuk ke 5 kali yang Ia ikuti akhirnya masuk 50 besar. Dari situ Ia mulai mendapat pendanaan Rp 25 juta. Seluruh dana digunakan untuk promosi lokaloka.id. Seperti membuat banner dan promosi ke hotel-hotel.

“Pasar kami menyasar hotel. Karena menurut kami banyak tamu hotel yang mencari oleh-oleh. Karena itu kami kerjasama dengan beberapa hotel di Kota Batu untuk menawarkan platform kami ke tamu yang membutuhkan oleh-oleh. Cara seperti itu kami nilai sangat berhasil,” terangnya.

Memang untuk pembeli melalui lokaloka.id belum banyak. Tapi dari pemasaran di hotel selalu ada saja pembeli. Kebanyakan dari pembeli meminta kirim ke rumah mereka langsung. Mereka mencatat 80 persen pelanggan dari luar pulau Jawa. Seperti Gorontalo hingga Sulawesi. Sisanya Malang Raya.

Tidak bekerja sendiri, mereka juga menggandeng ojek online lokal di Kota Batu untuk mengantar pesanan dalam daerah. Yakni KuLo atau Kurir Lokal. Ini agar tidak hanya produk lokal, tapi jasa transportasi lokal juga hidup.

“Sampai saat ini untuk jumlah UMKM yang memanfaatkan platform lokaloka.id sekitar 30 UMKM. Mayoritas 70 persen dari Batu. Sisanya Kota/ Kabuapten Malang. Sedangkan untuk produk sampai 500 produk,” katanya.

Dari platform belanja online itu rata-rata per bulan uang yang berputar sekitar Rp 5-8 juta. Tidak terlalu besar. Namun mampu membuat pelaku UMKM lokal bernapas di tengah pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Sahrul juga mengatakan, tantangan platform lokal tidak mudah. Dari 20 orang yang masuk ke web, kemungkinan hanya 1 orang yang belanja. Serta merubah habit dari konvensional ke online menjadi tantangan tersendiri.

Meski begitu Ia bersama rekan-rekannya tak ingin menyerah. Ia yakin dengan paltform tersebut akan memberi peluang bagi produk lokal untuk berkembang dan bersaing lebih baik di masa datang.

“Bagi yang ingin bergabung caranya juga mudah. Pelaku UMKM bisa langsung chat di website lokalok.id dengan persyaratan harus ada izin PIRT untuk memberikan kepercayaan konsumen,” urainya.

Rencananya ke depan Ia ingin mengembangkan loka-loka tidak hanya menjual oleh-oleh di tiga kategori saja. Namun juga merambah paket wisata. “Serta lokaloka.id bisa ada di di setiap daerah. Dengan begitu kami bisa bantu menjualkan produk lokal sekaligus mengenalkan produk lokal kepada mayarakat luas,” harapnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img