MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pempek menjadi makanan yang banyak digemari semua kalangan, mulai anak-anak hingga dewasa dengan berbagai varian bentuk dan rasa. Makanan khas dari Palembang itu menggunakan ikan sebagai bahan dasarnya.
Bagi yang ingin menikmati makanan sejuta umat kini tak perlu khawatir, Pempek Wak Attan dengan cita rasa asli dari Palembang hadir di Malang untuk memanjakan para pelanggannya. Owner Pempek Wak Attan, Fifi Intan mengatakan kepada Malang Posco Media produk yang diolahnya berbeda dari yang lain.
“Resep yang kami gunakan masih otentik dari asalnya, yakni Palembang. Ikannya terasa dengan cuko khas dari kami berbeda dari yang lain. Tentu para pelanggan lebih puas menikmati pempek dengan cita rasa yang otentik,” tuturnya.
Selain menggunakan bahan-bahan yang premium termasuk ikan yang segar, ia juga menawarkan berbagai jenis varian pempek yang dapat dinikmati langsung oleh para konsumen.
“Kami ada lima menu varian, ada pempek kapal selam besar, lenjer, telok kecik (pempek kapal selam kecil), pempek adaan dan pempek kulit. Yang menjadi best seller masih di Kapal Selam nya,” jelasnya.
Ia juga menghadirkan menu khas lainnya, yakni pentol pedas bumbu rendang padang. Berbahan dasar daging, diselimuti bumbu rendang pedas khas dari Padang memberikan cita rasa yang berbeda pada umumnya saat menikmati pentol.
“Yang terpenting kami sudah tersertifikasi halal. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi dengan kualitas produk dan bahan-bahan yang kami gunakan untuk memproduksi pempek ini,” ungkapnya.
Sementara waktu, ia hanya menerima layanan pemesanan pempek melalui media sosial seperti Instagram dan Whatsapp. Beberapa waktu, dia turut serta dalam bazar-bazar ketika ada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan instansi.
“Untuk pasaran kami memang semua umur, tapi paling banyak sementara ini mahasiswa. Karena kami sering ikut bazar-bazar pada kegiatan mahasiswa, kebanyakan yang repeat order mahasiswa yang sudah kenal dan ketagihan dengan produk kami,” imbuhnya.
Disamping menjual produk dalam bentuk matang, Fifi juga memasarkan produk pempeknya dalam bentuk frozen yang siap antar ke berbagai daerah di pulau Jawa dan sekitarnya. Mulai dari Bali, Mojokerto, Jakarta, Bogor, Blitar dan masih banyak lagi.
“Dari segi harga cukup terjangkau, mulai dari Rp 18 ribu untuk empat isian hingga Rp 20 ribu. Sudah dilengkapi dengan cuko khas kami dan potongan mentimun sebagai pelengkap hidangan,” terangnya.
Dari penjualan pempek itu, ia mampu mengantongi omset mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 20 juta setiap bulannya. Kini ia lebih fokus untuk mengembangkan produk umkmnya dengan lebih gencar mengikuti berbagai event-event dan rencananya akan menambah makanan khas Palembang lainnya seperti tekwan. (adm/aim)