MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang, Risa Santoso, B.A., M.Ed mengukir prestasi internasional. Sebuah anugerah bergengsi dunia yang diberikan oleh Junior Chamber International (JCI). Risa dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh pemuda berprestasi dunia di bawah usia 40 tahun. Dia dianugerahi penghargaan Ten Outstanding Young Persons (TOYP) of the World 2024. Penghargaan ini diberikan dalam acara JCI Worid Congress yang diselenggarakan di Taoyuan, Taiwan, 1 November 2024 lalu.
“Penghargaan ini lumayan menjadi surprise bagi saya. Tahun 2023 lalu, saya memang menjadi lima nominasi terbaik JCI Indonesia yang lolos di tingkat internasional. Tentu ini akan menjadi motivasi bagi diri saya sendiri untuk berkarya lebih baik dan semoga menjadi inspirasi bagi yang lain, khususnya mahasiswa ASIA,” katanya, Jumat (15/11).
Dia mengatakan, JCI Ten Outstanding Young Persons (TOYP) adalah program global dari Junior Chamber International (JCI) yang memberikan penghargaan kepada 10 pemuda berprestasi di bawah usia 40 tahun. Program ini bertujuan untuk mengakui dan mengangkat status pemimpin muda yang bertanggung jawab secara sosial. “JCI ingin meningkatkan potensi para pemuda di dunia. Baik yang fokus pada bidang leadership, sosial, bisnis, pendidikan, development, atau ajang-ajang internasional. Namun basicnya untuk kepemimpinan,” terangnya.
Risa Santoso sendiri dinilai punya kontribusi besar dalam Dunia Pendidikan. Dia yang pernah dinobatkan sebagai rektor termuda di Indonesia beberapa tahun lalu dinilai begitu inovatif dalam memimpin Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang.
Ia memimpin transformasi pendidikan berbasis teknologi digital dan kewirausahaan di kampus ini, mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan globai dengan keterampilan yang relevan. Risa menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan dan universitas-universitas internasional, membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk mengikuti program pertukaran pelajar, pertukaran dosen dan magang internasional.
Pada 2022, ia berkolaborasi dengan Bakti BCA untuk mengembangkan program kepemimpinan transformasional bagi kepala sekolah K-12 di seluruh Indonesia, menciptakan dampak berkelanjutan dalam sistem pendidikan. Sebagai penerima beasiswa LPDP yang kini aktif berkontribusi sebagai narasumber, Risa menjadi representatif awardee dalam panelis untuk LPDP Roadmap to 2045.
Selain itu, melalui program-program seperti Surabaya Next Leader dan Batu Tourism Ambassador, Risa secara aktif membina dan memotivasi generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan inovatif.
“Kalau mau berbuat sesuatu mulai dari diri sendiri itu kunci untuk sukses. Harus punya komitmen untuk mau mengerjakan sesuatu dengan maksimal, dan mengembangkan jaringan,” tegasnya.
Risa Santoso sendiri menyelesaikan pendidikannya di Harvard Graduate School of Education pada tahun 2015, setelah sebelumnya meraih gelar Sarjana Ekonomi dengan minor di bidang Pendidikan dari University of California, Berkeley. Risa sempat menjadi Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia pada tahun 2015-2017, di mana ia berkontribusi dalam memberikan wawasan strategis untuk pengembangan
Sementara itu, penghargaan TOYP tahun ini diberikan kepada 10 individu luar biasa dari berbagai negara. Risa Santoso mewakili Indonesia. Satu-satunya. Sembilan nama lainnya berasal dari Turki, Syria, Tunisia, Brazil dan Malaysia l.
Indonesia terakhir kali mencatatkan pemenang TOYP di tingkat dunia sudah lebih dari 20 tahun yang lalu, dengan nama seperti Aburizal Bakrie honoree tahun 198G dan Seto Mulyadi (Kak Seto) honoree tahun 1987.
Junior Chamber International adalah organisasi global yang didirikan pada tahun 1915 dan kini memiliki lebih dari 200.000 anggota muda di lebih dari 100 negara. JCI bertujuan untuk mengembangkan potensi individu muda melalui pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, dan inisiatif sosial, serta mendorong mereka untuk menciptakan dampak positif di komunitas mereka. “Inovasi yang kita lakukan harus memiliki dampak ke masyarakat umum. Dampak positif. Di bidang apapun,” pungkas Risa. (imm/nug)