MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu menjadi satu-satunya desa yang mewakili Kota Batu dalam Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Provinsi Jawa Timur. Bahkan Desa Oro-oro Ombo sudah memastikan masuk dalam 3 besar.
Kepala Desa Oro-Oro Ombo Wiweko mengatakan, bahwa ada berbagai faktor yang menjadi penilaian dalam Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Provinsi Jawa Timur. Beberapa di antaranya seperti inovasi desa terkait peningkatkan ekonomi keluarga, peningkatan kesehatan hingga peningkatan pendidikan.
“Ada 16 program yang diusung oleh Desa Oro-Oro Ombo dalam Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Provinsi Jawa Timur. Di antaranya pada bidang pemerintahan ada BPJS untuk perangkat BPD LPMD RW dan RT, Si Keris, dan Asmara,” ujar Wiweko kepada Malang Posco Media, Kamis (29/6) kemarin.
Selanjutnya pada bidang pembangunan ada inovasi masyarakat berdaya, desa cegah inflasi dan penanganan stunting. Bidang pembinaan ada gemar pos ketan, bina pemuda dan perempuan desa berdaya. “Kemudian di bidang pemberdayaan inovasi Prabu, Pro Jagat, Gebrak Gang Desa, Kelingan dan Simata Desa. Terakhir untuk Belanja Tak Terduga dikembangkan inovasi Gedruk Bumi,” bebernya.
Sebelumnya Desa Oro-Oro Ombo mendapat kunjungan dari dari Arumi Bachsin Emil Dardak Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur didampingi Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dalam penilaian tiga besar lomba desa pada 27 Juni lalu.
Ditambahkan oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai bahwa Desa Oro-Oro Ombo sendiri memiliki potensi begitu lengkap mulai daya tarik wisata, kuliner hingga agrotourism. Terutama dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desanya untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal ini tentunya tak lepas dari kepemimpinan dan kreativitas kepala desa dan perangkatnya, serta stakeholder terkait yang ikut andil dalam menjalankan program tersebut.
Aries menjelaskan Desa Wisata Oro-oro Ombo di Tahun 2020 memiliki PADes sebesar Rp 134 juta dan meningkat 467 persen menjadi Rp 850 juta di Tahun 2022. Peningkatan PADes ini diperoleh dari pengelolaan tanah kas desa dan juga kerjasama desa, baik wisata dan kuliner.
“Kenaikan ini sangat fantastis dan semoga keberhasilan ini menular ke desa lainnya. Tercatat dari peningkatan PADes ini, Desa Wisata Oro-oro Ombo menjadi salah satu desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinannya sangat signifikan yaitu 66,6 persen dari tahun 2018,” paparnya.
Tercatat tahun 2018 jumlah kemiskinan mencapai 234 KK dan tahun 2022 menurun menjadi 78 KK. Capaian ini, menurut Aries, sejalan dengan visi misi pemerintah daerah yaitu Desa Berdaya Kota Berjaya dengan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Desa yang memiliki APBDes sebesar Rp 8 Miliar ini, memiliki luas wilayah 1.381 Ha dan jumlah penduduk 11.982 jiwa. Juga mewujudkan keberhasilannya dalam mengembangkan 3 sektor unggulan yang menjadi fokus pembangunan daerah yaitu pertanian, pariwisata dan UMKM. Pengembangan ini dapat dilihat dari beragam inovasi yang dihasilkan, termasuk melalui gerakan 10 Program Pokok PKK.
Di akhir paparannya, Aries berharap, kedatangan tim penilai akan memberikan inspirasi sekaligus masukan untuk perbaikan ke depan. Terutama berkaitan dengan upaya kolaborasi yang harus dibangun, antara pemerintah pusat, desa, PKK dan juga masyarakat, sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat senang dan terima kasih atas kehadirannya di Kota Wisata Batu, dan kami berharap ini akan menjadi inspirasi sekaligus masukan untuk perbaikan ke depan. Terutama bagaimana membangun kolaborasi antara pemerintah provinsi, kota, desa dan PKK serta peran serta masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu Arumi saat melakukan kunjungan dan penilaian tanggal 27 Juni lalu mengucapkan selamat kepada Desa Oro-oro Ombo yang masuk dalam 3 besar Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Provinsi Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan proses terakhir setelah melakukan berbagai tahapan lomba.
“Selamat kepada Tim Penggerak PKK Kota Batu dan Desa, Pak Wali dan Pak Kades yang sudah melalui beberapa proses dan sekarang sudah masuk 3 besar. Dan saat ini masuk ke proses terakhir. Pembangunan di sini sangat luar biasa dan saya melihat bagaimana potensi desa bisa dikembangkan untuk menambah pemasukan daerahnya,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, Tim Penilai melakukan peninjauan antara lain di pos kamling Dusun Krajan dan Dresel, rumah sehat, gang ramah anak, rumah baca, posyandu dan bank sampah. Tim juga melihat ruang pamer UMKM, kawasan 1000 homestay, wisata AMKE (area model konservasi dan edukasi), eduwisata pembibitan dan agrowisata jeruk. Juga melihat produk olahan labu, melihat produk Batik Roro Sekar, wisata Deberran, budidaya ikan dan kebun cabai.(eri/lim)