MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMKN 5 Malang mengirim tiga siswa-siswi terbaiknya mengikuti ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi Jawa Timur Kamis (24/3) besok. Ketiganya siap berkompetisi dan telah rampung menjalani persiapan dalam training center (TC) selama beberapa bulan.
Ketiganya masing-masing berasal dari Kriya Kreatif Kayu, Kriya Kreatif Batik dan Tekstik dan Rekayasa Perangkat Lunak. Salah satu siswa, Ahmad Adi Saputra, dari Kelas XII Kriya Kreatif Kayu mengatakan, persiapan yang dilakukan sudah cukup. Namun tidak dapat dipungkiri juga relatif singkat.
“Persiapannya cukup lumayan singkat daripada teman saya. Dipilih maju ya insya Allah siap. Optimis harus dapat juara, supaya membanggakan sekolah dan kriya kayu semakin naik lagi. Ini kegemaran dan kesukaan saya, dulu suka bikin lampu gantung sama gantungan baju,” ujar Adi ditemui ketika persiapan akhir Selasa (22/3) kemarin.
Guru Kriya Kayu Hariadi yang juga sebagai Pembimbing Bidang Lomba Cabinet Making menjelaskan, anak didik yang mengikuti LKS tingkat provinsi ini sejatinya belum lama masuk bengkel karena pandemi. Namun setelah di-‘drill’ selama beberapa bulan, potensi anak didiknya cukup luar biasa dan pihaknya optimis bisa meraih juara.
“Skill sesuai kompetensi yang ada di sekolah. Nanti penilaiannya mulai dari dimensi, tampilan, pengetahuan hingga desain semua dinilai sesuai gambar kerja dari juri nanti,” sebut Hariadi.
“Optimis pasti ya. Tentunya dengan segala persiapan dan teknik bagaimana cepat dengan dibuat selama 15 jam satu produk. Jadi kita harus siapkan trik khusus yang itu bisa mempercepat,” sambungnya.
Tidak hanya Kriya Kreatif Kayu, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil pun juga mematok target juara. Apalagi wakil dari Kriya Kreatif Batik telah diseleksi terlebih dahulu dan juga selesai menjalani training center.
“Kriya tektil di SMKN 5 itu termasuk jurusan lama. Jadi, optimis juara satu. Kita sering juga dapat juara satu. Artinya pengalaman itu bisa kita ambil dan kita sudah memetakan kekuatan SMK lain,” tegas Suroso, Pembimbing Bidang Lomba Batik.
Menurutnya, paling berat saingan dari Banyuwangi dan Pacitan. Di Banyuwangi peran sertanya tidak hanya sekolah, Pemdanya juga luar biasa sekali. Misal ada produk batik, Pemda-nya mewajibkan aparatur pakai batik itu,” sambung Suroso.
Dijelaskannya, pihaknya mengangkat potensi budaya Malang. “Kebetulan ini kita berasal dari Malang yang kita angkat adalah karakter batik corak Singosari. Kita mengangkat tema keris Mpu Gandring sebagai cikal bakal berdirinya Singosari. Sampai pada puncak kejayaan Singosari, sampai Kertanegara dilambangkan Wisnu diatas Garuda. Kita ambil garudanya digabungkan keris Mpu Gandring,” bebernya.
Waka Kesiswaan SMKN 5 Malang, Afif Subhan CH mengatakan, melalui ajang itu juga akan membuktikan bahwa siswa siswi SMKN 5 Malang benar-benar sesuai dengan harapan dan jargon sekolah yakni Sekolah Kreatif Anak Muda. Diharapkan juga bisa terus berprestasi lebih tinggi hingga sampai LKS internasional yang rencananya digelar di Shanghai Cina. (ian/sir/aim)