MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah bertahun-tahun terpisah aliran sungai, warga Kedungkandang dan Polehan kini segera menikmati akses baru. Jembatan gantung hasil gotong royong warga, CSR, dan Vertical Rescue Indonesia itu akan diresmikan pekan ini.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau lokasi pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Kedungkandang dan Kelurahan Polehan, Minggu (19/10) kemarin. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi konstruksi jembatan yang dibangun oleh Vertical Rescue Indonesia bersama dukungan CSR dan swadaya masyarakat setempat.
Setelah melintasi jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 1,2 meter itu, Wahyu berbincang dengan warga dari kedua kelurahan. Ia mengapresiasi kekokohan jembatan serta manfaat besar yang akan dirasakan masyarakat.
“Tadi saya melihat kondisi jembatan sangat bagus sekali, kekuatan konstruksi jembatan ini bisa sampai 20 tahun, kalau kayunya sampai lima tahun. Saya berharap, jembatan gantung ini dijaga sebaik mungkin, karena untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya adalah akses yang selama ini terpisah, terutama bagi anak-anak sekolah,” ujar Wahyu.
Melihat progres pembangunan yang sudah hampir rampung dan hasil kerja yang dinilai kokoh, Wahyu menyebut jembatan yang mampu menahan beban hingga 5 ton itu siap diresmikan dalam waktu dekat. Sesuai agenda, jembatan yang mulai dibangun sejak 2 Oktober lalu tersebut akan diresmikan pada Kamis (23/10) mendatang.
Selama ini, akses warga, terutama anak-anak di Kedungkandang yang bersekolah di SMPN 28 Malang, terbilang sulit. Mereka harus memutar jauh melewati kawasan Muharto. Dengan hadirnya jembatan gantung ini, perjalanan menuju sekolah menjadi jauh lebih singkat.
“Walaupun belum selesai, sudah ada beberapa anak sekolah yang sudah melintas. Mereka sangat berterimakasih. Untuk itulah saya juga berterimakasih kepada Vertical Rescue dan beberapa penyumbang dari CSR-nya yang telah mendirikan jembatan gantung ini,” ucap Wahyu.
Sementara itu, Ketua Vertical Rescue Regional Malang, Widya Sarjana, menyampaikan bahwa proyek jembatan gantung ini bukan satu-satunya. Setelah jembatan Kedungkandang–Polehan selesai, pihaknya tengah menyelesaikan satu jembatan lagi yang menghubungkan Kelurahan Bandulan dan Kelurahan Tanjungrejo.
Pembangunan jembatan kedua tersebut juga dilakukan secara swadaya bersama warga dan sejumlah CSR, dengan progres yang kini telah mencapai 80 persen.
“Kalau yang di Bandulan selisih lima hari dari proyek jembatan ini. Jadi pengerjaan ini dulu kami fokuskan membuat akses untuk pejalan kaki. Kemudian kalau ini sudah klir, kami fokus ke Bandulan,” tandasnya.
Jembatan gantung di Bandulan memiliki ukuran hampir serupa, yakni sepanjang 53 meter dengan lebar 1,2 meter. Jika seluruh proyek rampung, dua jembatan tersebut akan menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, CSR, dan masyarakat dalam membangun akses yang lebih layak dan aman bagi warga Kota Malang. (ian/aim)