MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memastikan penyaluran bantuan pangan untuk warga tidak mampu di Kota Malang berjalan dengan baik. Secara keseluruhan di Kota Malang terdata sejumlah 24.063 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), masing-masing KPM menerima 10 kilogram beras dari Bulog.
Selasa (18/4) kemarin, Wali Kota Malang Sutiaji memantau penyaluran bantuan pangan untuk masyarakat di Kelurahan Tanjungrejo Kecataman Sukun. Ada 1515 KPM di Tanjungrejo yang mendapatkan bantuan pangan berupa beras Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Bantuan beras ini merupakan bantuan pangan dari pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi. Sutiaji menjelaskan, selain untuk meringankan beban masyarakat, bantuan ini juga untuk mengatasi kenaikan inflasi dan mengatasi krisis pangan.
“Proses penyaluran bantuan harus selesai seluruhnya hari ini (kemarin, red), berdasarkan data yang ada dari Dinas Sosial P2AP3KB Kota Malang tercatat 24.063 KPM dan penerima tertinggi ada di wilayah Kelurahan Tanjungrejo,” jelas Sutiaji disela-sela pemantauan di Kelurahan Tanjungrejo.
Saat peninjauan itu, Sutiaji menyempatkan untuk berkomunikasi langsung pada masyarakat. Menurut Sutiaji bantuan yang disalurkan saat Ramadan ini juga merupakan saat yang tepat.
“Jangan sampai ada masyarakat kita yang lainnya senang-senang tapi ada orang-orang yang saat dalam kondisi kurang beruntung, masih susah. Bersamaan dengan itu, maka pemerintah menggulirkan beras yang di distribusikan melalui Bulog, penanggung jawabnya di PT Pos,” ujar Sutiaji.
Setelah bantuan beras ini rampang, selanjutnya akan ada bantuan berupa telur dan daging ayam yang rencananya akan disalurkan juga oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional). Sehingga diharapkan bantuan seperti ini mampu membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya sehari hari.
“Tujuannya tentu juga untuk menjaga pasokan pangan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga dalam rangka pengendalian inflasi. Ini komitmennya sambil untuk pengendalian inflasi, serta belajar memitigasi kelangkaan pangan. Karena secara global ini ada tiga krisis, krisis ekonomi, krisis energi dan krisis pangan. Tapi diyakinkan Indonesia tidak terjadi itu semua,” sambung Sutiaji.
Lurah Tanjungrejo Mohamad Abdul Azis menyampaikan untuk di Kelurahan Tanjungrejo sendiri ada sebanyak 1.515 orang penerima PKH dan juga penerima DPN. Ini menunjukkan bahwa kemiskinan di daerah Tanjugrejo masih tergolong tinggi.
“Sehingga kami masih membutuhkan dukungan. Terutama penguatan tentang ekonomi kerakyatan,” tutupnya. (ian/aim)