MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Malang terus mengalami lonjakan signifikan. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, Donny Sandito, menyebut jumlahnya meningkat hingga 200 persen dibandingkan tahun lalu.
“Perlu kami sampaikan, kasus KDRT ini masih banyak terjadi. Bahkan jumlahnya naik 200 persen dibandingkan tahun lalu. Di tahun ini, sampai bulan ini saja sudah ada 126 kasus KDRT. Padahal di tahun lalu sekitar 42 kasus,” ungkap Donny saat Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 di Mini Blok Office, Rabu (20/8) kemarin.
Dari ratusan kasus itu, mayoritas korban adalah anak. Ironisnya, pelaku justru berasal dari orang terdekat, seperti ayah, ibu, kakek, maupun nenek. . Hal ini memang sangat disayangkan, sebab di lingkungan keluarga seperti seharusnya menjadi tempat yang paling aman dan nyaman bagi anak.
“Naiknya kasus ini kita sedih sekaligus ada senangnya. Senangnya itu artinya saat ini anak-anak atau masyarakat sudah banyak yang berani untuk melapor atau speak up. Kalau dulu kan tidak tercatat karena memang tidak ada yang berani melapor,” jelas Donny.
Untuk menekan angka KDRT, pihaknya menggalakkan berbagai upaya peningkatan kualitas keluarga, mulai dari pola asuh, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi. Pendampingan usaha keluarga serta penguatan peran masyarakat juga terus dilakukan.
“Selain itu kami bekerjasama dengan kelurahan, kecamatan, LPMK, RT/RW, Babinsa, Babinkamtibmas, untuk sama-sama menjaga keluarga kecil di masyarakat. Sehingga kepedulian tokoh yang ada di wilayah, jika terjadi kekerasan, masyarakat bisa berani melapor dan kami bisa cepat mengasesmen apa yang diperlukan korban,” tambahnya.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmennya untuk menekan angka KDRT. Menurutnya, peningkatan kualitas keluarga sebagai lingkungan terdekat menjadi salah satu fokus utama.
“Memang naik, tapi ini sudah jadi atensi. Sudah ada kesadaran untuk membuka diri (speak up), tinggal mencari solusi dan melihat permasalahannya agar berikutnya tidak ada kenaikan kasus KDRT lagi. Dari kasus itu, ada laporan kalau pelaku KDRT itu ada yang dilakukan istri,” tuturnya. (ian/aim)