MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Enam orang dari tiga paslon serta Ketua KPU dan Bawaslu Kota Malang, mendapatkan pengawalan melekat. Sebanyak 16 pengawal pribadi (Walpri) dari Polresta Malang Kota, resmi diserahkan selama proses pelaksanaan Pilkada 2024, usai apel di Mapolresta Malang Kota, Rabu (25/9) pagi.
Wakapolresta Malang Kota AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, penugasan walpri kepada masing-masing paslon dilakukan sesuai dengan kewajiban Polri. Khususnya terhadap pengawalan dan pengamanan baik peserta maupun penyelenggara Pilkada 2024.
“Ini merupakan bagian dari program cooling system, dengan harapan Pilkada di Kota Malang dapat berjalan dengan aman dan kondusif. Ditambah dengan doa bersama dari lintas agama,” ujarnya.
Walpri ini terdiri atas 14 polisi laki-laki (Polki) dan dua orang polisi wanita (Polwan). Semuanya telah melalui proses seleksi ketat. Dan sejak Rabu (25/9) telah secara resmi melekat ke setiap Paslon dan penyelenggara, sampai waktu Pilkada usai.
Adhitya juga menerangkan para Walpri tersebut adalah personel pilihan, dan sudah dilatih berbagai kemampuan. Termasuk soal etika pelayanan dan pengamanan.
“Tentunya, tugas dari Walpri ini adalah memberikan pengamanan. Termasuk di saat Paslon melakukan kegiatan, seperti kegiatan kampanye,” tandasnya.
Kendati demikian ia secara tegas mengatakan, bahwa mereka tetap menjunjung tinggi integritas dan netralitas.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Malang M. Toyib mengatakan agar para paslon juga turut menaati aturan dan regulasi yang berlaku.
“Dalam berkampanye hendaknya kontennya mendidik, karena salah satu tugas paslon adalah melakukan pendidikan politik terhadap masyarakat. Kemudian tidak melakukan eksploitasi isu SARA,” jelasnya.
Sesuai tahapan yang ada, saat ini Pilkada Serentak 2024 telah memasuki masa kampanye. Terhitung sejak 25 September 2024, proses kampanye akan berakhir sampai 23 November 2024. (rex/jon)
