MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Talang air irigasi yang melintang di Jalan Jupri Kelurahan Tanjungrejo dikeluhkan warga. Saluran air irigasi itu kerap kali tertabrak truk hingga pagar besi pelindung talang air itu rusak dan dikhawatirkan jatuh menimpa pengendara. Seperti yang terlihat di lokasi, sebagian pagar pelindung itu bengkok dan menyebabkan saluran air rentan bocor.
Salah satu pengendara, Septi Rahayu yang juga merupakan warga sekitar, sering kali merasa ada tetesan air yang mengenai dirinya ketika melintas di bawah talang tersebut. Hal ini tentu tidak nyaman bagi pengendara seperti dirinya.
“Berkali kali ketetesan disitu. Itu sudah agak lama belakangan ini jarang perhatian. Kalau yang rusak itu sering saya lihat karena kena truk yang tinggi-tinggi itu,” kata Septi, Senin (30/1) sore.
Kondisi itu, dibenarkan juga oleh perangkat RT setempat. Ketua RT 2 RW 6 Kelurahan Tanjungrejo Asanda mengatakan talang air itu kerap kali ditabrak truk besar hingga membuat pagar pelindungnya rusak.
“Sering sekali tertabrak truk besar. Kalau sampai tertabrak itu pernah dulu sampai bocornya ya sudah seperti hujan begitu, bukan netes lagi. Tapi saya pernah membetulkan sama warga, itu sebenarnya masih kuat karena terbuat dari baja. Tapi ya khawatir saja kalau tiba-tiba jatuh,” jelas Asanda.
Ia juga menjelaskan, talang air peninggalan zaman Belanda itu sebenarnya sudah tidak aktif lagi semenjak warga sekitar menggunakan biofill untuk kepentingan sanitasi warga. Talang air itu sebelumnya untuk keperluan pengairan irigasi sawah warga yang berada di daerah Mergan, dekat Sungai Metro bawah.
“Kalau dikatakan aktif sebenarnya juga tidak. Karena sudah tidak ada air, adanya kalau pas hujan saja. Sekitar tahun 2010 itu pernah dibetulkan, tapi kemudian beberapa lama ada menabrak lagi, tapi tidak ketahuan karena malam,” tambahnya.
Asanda mengungkapkan, dalam rapat forum RT sebenarnya sudah sering sekali dibahas mengenai talang air tersebut. Namun ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah sebab untuk saat ini fungsinya sudah tidak terlalu signifikan bagi warga.
“Sebenarnya warga tidak masalah karena di atas sana juga sudah disudet. Hanya yang kami agak kesal itu ketika ada truk besar menabrak, itu kan akhirnya jalan macet dan biasanya motor-motor ini jadi masuk ke jalan gang ini. Kalau dilepas (dibongkar) pun sepertinya warga juga tidak masalah,” tandasnya. (ian/aim)