spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Warga Jalan Ampeldento Keluhkan Sampah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang –  Pemerintah Kabupaten Malang meluncurkan program Bersih Indonesia pekan lalu. Tapi demikian, program kemitraan pemerintah dengan sektor swasta didukung Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dan Alliance to End Plastic Waste belum berjalan maksimal. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan.

Salah satunya di Jalan Raya Ampeldento. Di tepi jalan yang berdekatan dengan pintu tol Pakis ini, terlihat sampah menumpuk. Setiap hari ada yang membuang sampah di sana. Imbasnya, jumlah sampah pun semakin banyak dan menggunung.

- Advertisement -

Warga pun resah dengan kondisi itu. Karena selain mengganggu keindahan, tumpukan sampah ini juga menyebarkan bau tidak sedap dan menjadi sumber penyakit.

“Apalagi sekarang musim hujan. Sampah-sampah yang ada ini menyebarkan bau tidak sedap,’’ kata Arif Ramadan salah satu warga.

Dia menguraikan jika area pembuangan sampah liar tersebut berada di wilayah RT06 RW06 Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis. Warga sendiri tidak membiarkan area tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah liar. Itu terbukti, dengan terpasangnya tanda larangan membuang sampah di area tersebut.

“Tanda larangan itu terpasang sudah sejak dulu. Tapi ya itu, diabaikan. Terbukti, masih banyak sampah yang dibuang di sini,’’ tambahnya. Dia pun meyakini orang yang membuang sampah tidak berasal dari warga RT06 RW06 Desa Bunut Wetan. Karena di Desa Bunut Wetan melalui ketua RT dan RW, warga  telah mendapatkan edukasi terkait membuang sampah.

“Ditempat kami sudah diibudayakan tentang memilah sampah. Di mana sampah organik dan sampah non organik sudah dipisahkan. Sampah non organik seperti plastik disetorkan ke bank sampah. Sementara sampah basahnya dibuang, dan ada petugas yang mengambil, untuk kemudian dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),’’ tambah Arif.

Seiring dengan itu, Arif pun berharap adanya ketegasan dari pemerintah. Yaitu menindak pelaku pembuang sampah sembarangan.

“Kalau tidak menindak tegas minimal ada petugas yang mengambil sampah-sampah ini. Karena jika terus dibiarkan maka sampahnya kian banyak, dan kian meluas dan memberikan kesan kumuh,’’ tambahnya. Dia khawatir dengan kesan kumuh yang terjadi ini mengurangi penilaian terhadap Kabupaten Malang, yang langganan mendapatkan penghargaan Adipura.

“Tempat pembuangan sampah liar ini dekat  dengan pintu exit tol Pakis. Jaraknya sekitar 500 meter. Jalan ini juga menjadi jalan utama menghubungkan Kabupaten Malang dan Kota Malang.  Banyak pejabat yang melewati jalan ini. Sayang kalau kumuh, bisa mengurangi nilai lingkungan di Kabupaten Malang,’’ tandas Arif.

Kepala Desa Bunut Wetan Kecamatn Pakis  Buchori, menyesalkan aksi warga membuang sampah di area RT06 RW06 Desa Bunut Wetan. Dia juga sangat yakin pelaku yang membuang sampah di jalan tersebut bukan warganya.

“Karena kami dan warga sudah sepakat terkait menjaga lingkungan. Kami juga memiliki bank sampah yang dapat dimanfaatkan warga,’’ ungkapnya.

Disinggung dengan permintaan warga agar menindak tegas pelaku yang membuang sampah, Buchori mengatakan siap melakukan koordinasi dengan Kecamatan Pakis. “Nanti kami koordinasi dulu dengan Kecamatan  Pakis. Bersama-sama melakukan patroli. Jika ada yang tertangkap basah membuang sampah di sini langsung ditindak tegas,’’ tandasnya. (ira/mar)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img