.
Sunday, December 15, 2024

Jumlahnya Sembilan Orang, Satu Sudah Tiba di Singosari

Warga Kabupaten Malang Dipulangkan dari Sudan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-  Warga Kabupaten Malang yang berada di Sudan saat negara itu sedang konflik cukup banyak. Dari data yang diperoleh Malang Posco Media,  ada sembilan warga yang berada di Sudan saat konflik terjadi.

Mereka satu per satu dipulangkan pemerintah. Sembilan warga Kabupaten Malang itu Ja’far Rais Abdurrahman (Singosari), Zalfa Muhammad Ghiffary (Tajinan), Fitri Inayatillah (Karangploso), Luqman Hakim dengan seorang anak dan istri (Gondanglegi), Muhammad Khalid Izzudin (Pakis), Ariq Fahmi Abdillah (Singosari) dan Thomas Syah Alkautsar (Dau).

Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto mengatakan terus melakukan komunikasi dengan Pemprov Jatim. Ini terkait dengan kepulangan mereka. Mengingat dari sembilan orang tersebut  baru satu orang yang kembali. Sedangkan sisanya masih berada di Jakarta dan di Jeddah.

Menurut Informasi masih ada empat orang di Jeddah, sedangkan empat lainnya di Pondok Gede Jakarta. Kemarin mulai dipulangkan. Sedangkan satu orang lagi sudah tiba di Singosari.

 Empat orang yang masih di Jeddah yakni Luqman Hambali, Muhammad Khalid Izzudin, Ariq Fahmi Abdillah, dan Tomas Syah Alkautsar.

“Prinsipnya kami akan memfasilitasi kepulangan warga Kabupaten Malang yang di Sudan. Berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Untuk kepulangan akan dikoordinir langsung Disnaker, Kesbangpol dan Bagian Pemerintahan Kabupaten Malang,’’ urai Didik.

Sementara kepulangan Ja’far Rais Abdurrahman warga Singosari juga dibenarkan   Camat Singosari Agus Nuarji S.Sos, M.Ap. Agus  mengatakan warga Singosari ada dua orang. Satu lagi masih di Jeddah. “Kami menunggu informasi, sekaligus terus meminta petunjuk kepada Bupati Malang terkait pemulangan warga kami,’’ tandasnya.

Sementara itu  Enny Umronah warga Perum Bumi Mondoroko Raya Kecamatan Singosari Kabupaten Malang merasa beruntung anak pertamanya, Ja’far Rais Abdurrahman, 25, berhasil pulang ke Tanah Air dengan selamat dari Sudan yang sedang dilanda konflik.

Ja’far yang menempuh pendidikan di Universitas Omdurman Jurusan Ushuluddin tiba di rumahnya Minggu (30/4) siang. Enny menceritakan kondisi anaknya saat berada di asrama mahasiswa Indonesia  Kota Khartum, Sudan dilanda konflik. Dalam situasi mencekam, penuh suara tembakan. Tidak berani keluar. Takut kena peluru nyasar. Dalam situasi itu, listrik padam, akses internet sulit.

  Sementara, pasokan makanan menipis. Namun, dibantu dari Kedutaan Besar RI dengan mengirim makanan.  Seperti telur dan mi instan. Enny pertama kali mengetahui adanya konflik di Sudan pada 10 hari terakhir bulan RamadanKemudian Sabtu (22/4) malam, Enny mendapat kabar dari KBRI bahwa,  WNI  akan dievakuasi, tak terkecuali anaknya. Saat itu pula Enny terakhir berkomunikasi dengan Ja’far di wilayah landa konflik berlangsung. Kemudian bisa berkomunikasi lagi saat anaknya sudah sampai di Port Sudan.

“Sebelum evakuasi, berkomunikasi. Kemudian baru bisa berkomunikasi lagi saat mas Ja’far sampai Port Sudan,” ujarnya.

Dari Kota Khartum mereka dikumpulkan di sebuah lapangan. Kemudian berangkat ke Port Sudan dengan jarak tempuh 15 jam perjalanan bus. Setelah itu menuju Jeddah menggunakan kapal. Waktu tempuh 21 jam. Mereka di kawal oleh aparat Arab Saudi. “Di Jeddah dua hari baru diterbangkan ke Indonesia,” ujar ibu empat anak itu.

Ada rasa trauma yang dirasakan Enny melihat anaknya sekolah di Sudan yang dilanda konflik. Namun, dia merasa beruntung karena Ja’far sudah selesai menempuh studinya. Hanya saja belum menerima ijazah. Ja’far sudah lima tahun berada di Kota Khartum, Sudan. “Semua malam itu ketakutan. Kami juga kaget melihat anak berada di wilayah sedang berkonflik,” ungkap Enny.

“Namun, Alhamdulillah mas Ja’far sudah lulus pada akhir 2022, sebenarnya 2023 ini mengambil ijazah tapi kan sedang ada konflik, jadi belum bisa,” sambung istri dari Prayitno tersebut.

Pemkab Malang bersama  Enny  menjemput Ja’far ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Hal ini juga dibantu Pemprov Jatim. “Alhamdulillah kami bersama pemkab bersama-sama menjemput. Dan tiba di rumah jam dua,” pungkasnya. (ira/den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img