MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Jaluk ekstrem Klemuk sekaligus jalur alternatif penghubung Kota Batu dengan Pujon, Kabupaten Malang ditutup total sekitar satu bulan. Bahkan bisa lebih lama lagi. Pasalnya warga RW 1 dan RW 2, Dukuh Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu tengah membangun jalur penyelamat.
Hal itu disampaikan Lurah Songgokerto, Arsyam Dian Ramadhan, Rabu (15/2) kemarin. Menurutnya, pembangunan tersebut atas inisiatif warga untuk melakukan pembangunan jalur penyelamat Klemuk. “Pembangunan jalur penyelamat Klemuk ini merupakan inisiatif warga. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara gotong royong atau swadaya. Sehingga selama sekitar satu bulan, bahkan lebih jalur Klemuk ditutup sementara waktu,” kata Rama kepada Malang Posco Media.
Ia menerangkan, secara teknis, pembangunan jalur penyelamat dilakukan di dua titik. Yaitu Klemuk Atas dan Bawah. Dengan pembangunan jalur Klemuk memiliki lebar 6-8 meter, panjang 30-35 meter. Sedangkan untuk kedalaman jalur sedalam 50 cm dengan menggunakan pasir.
Untuk anggaran pembangunan dilakukan secara swadaya. Misalnya warga ada yang support bahan material seperti pasir, semen, batu hingga konsumsi bagi pekerja. Dengan perkiraan pengeluaran anggaran untuk dua titik sekitar Rp 100 juta.
“Kami harap Pemkot bisa ikut membantu pembangunan ini menggunakan BTT. Kami juga sampaikan bahwa lahan pembangunan jalur penyelamat telah mendapat support dari Perhutani. Tepatnya di petak 3a dan 3c,” bebernya.
Sementara itu, Ketua RT 3 RW 1 Dukuh Songgoriti, Wiwin Pranoto menambahkan, pembangunan jalur penyelamat Klemuk merupakan inisiatif dari warga, tokoh masyarakat, RT, RW di lingkungan Songgoriti karena banyak kecelakaan di jalan Klemuk. “Ini adalah inisiatif warga dan anggaran swadaya dari warga, karena banyak kecelakaan terjadi di jalur Klemuk. Bahkan setiap pekan rata-rata kecelakaan rem blong bisa terjadi tiga kali. Harapan kami dengan adanya pembangunan ini Pemkot Batu bisa peduli,” harapnya.
Perlu diketahui rencana pembangunan jalur penyelamat di Klemuk sudah dibahas oleh Pemkot Batu sejak tahun 2017. Bahkan Pemkot Batu telah melakukan survey atau melakukan kajian lokasi. Namun hingga saat ini pembangunan belum dilaksanakan oleh Pemkot Batu sehingga warga berinisiatif melakukan pembangunan secara swadaya. (eri/udi)
