MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Puluhan warga Dusun Sumbertangkil, Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo mendatangi kantor desa untuk menyampaikan aspirasi, kemarin. Mereka mengaku kecewa karena sekitar 35 rumah, tak terdata sebagai penerima bantuan gempa bumi yang terjadi di Malang pada April 2021 lalu.
Terutama tak masuk katagori rusak ringan, sedang atau berat. Salah satu perwakilan warga dan tokoh masyarakat, Astoko menyebut bahwa sebelumnya jumlah yang didata awal dengan katagori rusak berat mencapai 100 lebih. Namun yang keluar dalam data verifikasi hanya 29 rumah di Desa Sumbertangkil.
“Padahal lokasi yang dirasa terparah ada di RT02. Tetapi tidak ada satupun yang mendapat bantuan,” kata Astoko saat dihubungi Malang Posco Media, kemarin. Ia mengharapkan, agar bantuan untuk 29 rumah rusak berat yang dimaksud dari data verifikasi terakhir ditangguhkan terlebih dahulu. Sebab, pihaknya khawatir akan timbul gejolak di masyarakat.
“Kami meminta camat untuk mediatori dan sampaikan ke Pemkab Malang bagaimana solusinya. Karena yang jelas mengecewakan. Sementara masyarakat banyak yang tidak mampu membangun sendiri. Untuk yang sudah mau dicairkan, kami mohon untuk ditangguhkan dulu,” jelasnya.
Kepala Desa Sumbertangkil, Ari Joko Suyono mengatakan 35 rumah warga yang tak terdata diusulkan kembali menjadi penerima bantuan oleh BNPB. Dari yang ia usulkan di awal data rusak berat mencapai 101 rumah. Namun, dua bulan lalu diinformasikan hanya 29 rumah termasuk katagori berat.
BPBD Kabupaten Malang meNgaku masih mengupayakan bantuan tersebut tersalurkan secara maksimal. Terlebih dana bantuan siap pakai yang merupakan bantuan stimulan itu sudah berada di rekening BPBD Kabupaten Malang. Hanya saja untuk penyaluran membutuhkan administrasi dan pertanggungjawaban sesuai hasil verifikasi lapangan.
“Dana itu merupakan bantuan yang sifatnya dalam bentuk bangunan rumah. Bukan tunai. Sedangkan saat ini verlap masih berjalan dan butuh administrasi bertahap sesuai data agar bisa dipertanggung jawabkan,” terang Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) Dana Siap Pakai yang ditunjuk BNPB, Wahyu Jadmiko. (tyo/mar)