spot_img
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

Waroeng Lama H Ridwan Jujugan Nostalgia di Pasar Besar Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jika Anda berkunjung ke Pasar Besar Malang (PBM), tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner legendaris di Waroeng Lama H Ridwan. Warung nasi yang berdiri sejak 1925 ini menjadi magnet bagi pecinta kuliner, bahkan dari luar kota, untuk sarapan hingga makan siang dengan cita rasa khas Malang yang autentik.

Masakannya sederhana namun penuh rasa. Rawon, gule, dan soto adalah beberapa menu yang setia disajikan sejak pertama kali warung ini berdiri. Kini, usaha kuliner turun-temurun ini telah dikelola oleh generasi ketiga, Yusuf Bachtiar.

-Advertisement- HUT

“Yang mendirikan pertama kakek saya, H. Ridwan. Beliau memang berbakat berdagang, sementara nenek punya keahlian memasak. Jadi ketika Pasar Besar dibangun, warung ini sudah ada,” ujar Yusuf kepada Malang Posco Media, Selasa (15/4) kemarin.

Hingga kini, menu andalan seperti rawon dan gulai tetap menjadi favorit pelanggan. Seiring waktu, deretan menu khas lainnya pun bertambah. Saat ini, Waroeng Lama menyajikan lebih dari 10 jenis menu, seperti Soto Daging, Nasi Campur, Krengsengan Sapi, Nasi Bali, Ayam Lodho Pedas, Kare Ayam Kampung, Sate Komoh Sapi, hingga Ayam Bumbu Rujak.

Untuk pelengkap, tersedia pula minuman khas Malangan seperti Es Cao, Es Campur, Es Soda Gembira, dan aneka jus buah segar. Soal harga? Terjangkau. “Harga mulai Rp 12 ribu sampai Rp 30 ribu saja,” kata Yusuf.

Nama Waroeng Lama sendiri bukan tanpa alasan. Julukan itu melekat karena konsistensinya melayani pelanggan sejak hampir satu abad lalu. Tak sedikit pelanggan yang kini tinggal jauh dari Malang menyempatkan diri mampir untuk bernostalgia.

“Banyak yang dulu sering makan di sini sejak kecil, lalu merantau. Ketika kembali ke Malang, mereka selalu datang ke sini karena kangen masakannya,” tutur Yusuf.

Tak heran jika warung ini selalu ramai. Bukan sekadar tempat makan, tapi juga ruang kenangan yang hidup dari generasi ke generasi. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img