MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Wilayah Malang Raya memasuki peralihan musim kemarau ke musim penghujan. BMKG Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai cuaca ekstrem.
Staf bagian Analisa Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Timur, Firda Amalia Maslakah mengatakan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan berpotensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih mewaspadai cuaca ekstrem di saat peralihan musim kemarau ke musim hujan. Terkait kejadian di Malang Selatan, sebaiknya struktur rumah diperkuat yang tahan dari angin kencang,” kata Firda, Rabu (6/11).
Berdasarkan prakiraan, Malang Selatan sebenarnya memasuki musim hujan pada bulan Oktober. “Tapi kami masih menunggu data sampai pertengahan bulan November untuk mengetahui apakah sudah masuk musim hujan atau belum. Ini masih masa peralihan,” jelas Firda.
“Kami punya kriteria untuk musim hujan. Yaitu kalau curah hujannya lebih besar sama dengan 50 milimeter selama satu dasarian, kemudian diikuti dua dasarian berikutnya bisa disebut musim penghujan. Satu dasarian adalah periode 10 harian,” paparnya.
Untuk mengantisipasi banjir di saat musim penghujan, ia mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan saluran air yang tersumbat sampah. Selain itu agar untuk mengurangi dahan pohon yang berpotensi patah atau tumbang saat angin kencang.
“Dan karena ini masa kampanye ada baliho-baliho untuk diperhatikan struktur pemasangannya, karena untuk menjaga ketika ada angin kencang supaya tidak roboh,” lanjutnya. Ditambahkan dia, bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, tanah longsor maupun banjir harus diwaspadai di saat peralihan musim. (den/mar)