Berita seputar perselingkuhan di tempat kerja terus saja terjadi. Rasanya belum lama beredar berita heboh tentang penegak hukum alias hakim yang selingkuh, bahkan melakukan hubungan terlarang di ruang sidang. Masyaallah.
Nah, baru-baru ini ada berita perselingkuhan lagi di sebuah instansi yang membuat kita semakin miris. Modus yang mereka buat yaitu berhubungan pada hari Jum’at, saat para petugas yang lain melakukan salat Jum’at. Suasana kantor yang sepi dimanfaatkan sebagai kesempatan emas untuk melakukan hubungan terlarang. Masyaallah, yang lain pada jum’atan, ini berdua jumpalitan.
Rupanya perbuatan nista itu tidak dilakukan sekali dua kali, bahkan berkali-kali. Sampai akhirnya aib mereka terbuka, setelah tertangkap basah oleh rekan mereka yang resah melihat gelagat keduanya yang mencurigakan.
Kedekatan kedua pasangan yang masing-masing sudah berkeluarga ini berawal dari tugas kantor untuk mengikuti pelatihan. Merekapun sering jalan dan makan bareng, akhirnya mulai boncengan sepeda, lama kelamaan semakin dekat, dan merasa ada kecocokan. Biasa, syetan memang pintar menjebak manusia, apalagi yang sedang kasmaran, dengan jebakan betmen.
Kesenangan sesaat yang berujung di pengadilan. Bahkan, perbuatan dosa besar itu, kalau tidak segera ditaubati bisa menjatuhkan mereka dalam siksa neraka. Na’udzubillah.
Waspada Terhadap Godaan
Suami istri yang sama-sama bekerja di luar rumah, harus ekstra keras dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Sebab, godaan di luar rumah sangat banyak. Seorang suami akan bertemu sekian banyak teman kerjanya yang wanita. Sangat mungkin teman-temanya itu lebih cantik, lebih aduhai, bahkan terasa lebih perhatian. Sebaliknya, sang istri yang bekerja di luar rumah, dia harus hati-hati betul menjaga dirinya. Bisa jadi setiap hari dia melihat laki-laki lain, bahkan mungkin suami orang lain, yang kelihatannya lebih keren, lebih perhatian dan lebih loman.
Di tempat kerja, kesempatan untuk bertemu, bahkan berduaan memang sangat terbuka. Saat mengerjakan tugas bersama, saat istirahat makan siang, lebih-lebih saat ada tugas ke luar kantor, baik dalam kota maupun di luar kota. Lebih ayahab lagi, saat keluar itu sambil berboncengan atau naik mobil berdua. Wah, syetannya jingkrak-jingkrak, karena perangkapnya bisa dengan mudah menjerat mereka.
Bukankah Rasulullah Saw sudah mengingatkan dalam sabda Beliau. Artinya: “Janganlah seorang laki-laki khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan muhrimnya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syetan”. (HR. Ahmad)
Inilah jebakan halus yang seringkali tidak disadari oleh para suami atau istri ketika mereka bekerja di luar rumah. Maka, bagi para istri utamanya, untuk bekerja di luar rumah, apalagi di luar negeri hendaklah dipertimbangkan dalam-dalam, jauh ke depan. Bagaimana keluarga saya, bagaimana rumah tangga saya. Mampukah saya menjaga diri dari godaan di luar rumah. Bukankah sudah begitu banyak bukti yang terjadi. Berbagai perselingkuhan yang dilakukan dengan sesama teman kerja.
Kalau memang tetap memutuskan bekerja di luar rumah, maka kita harus ektra waspada. Baik suami maupun istri harus berusaha menjaga dirinya agar tidak terpengaruh pergaulan dan godaan yang ada di tempat kerja.
Di sinilah pentingnya memelihara pandangan. Allah Swt berfirman: “Katakanlah kepada orang-orang laki-laki yang mukmin: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS. An-Nur: 30)
Ketika seorang suami melihat wanita lain yang bisa jadi lebih cantik dari istrinya hendaknya dia menjaga hatinya, mengingat kelebihan dan kebaikan-kebaikan istrinya. Demikian juga, seorang istri yang melihat cowok lain, yang mungkin saja lebih mbois dari suaminya, hendaklah dia menundukkan panda ngannya, mengingat jasa-jasa dann kebaikan suaminya. Jangan sampai mengingat-ngingat keburukan dan kekurangan suaminya.
Biasanya, mereka yang rumah tangganya ruwet gampang curhat. Repotnya kalau sampai curhat kepada teman-temannya, apalagi lawan jenis. Kalau sering curhat dan mendapat simpati dari sang teman, bisa jadi tumbuh benih-benih cinta dan rasa suka. Setelah muncul rasa suka dan cinta, maka ada seribu alasan sebagai pembenaran, meski itu terlarang. Segala cara ditempuh, demi terpenuhinya hasrat cinta. Kalau sudah begini, maka perselingkuhan sudah sulit dihindari. Ketika telah selingkuh telah dilakukan, hanya penyesalan yang akan dirasakan. Maka, waspadalah, waspadalah, waspadalah, terutama di tempat kerja. (*)