MALANG POSCO MEDIA – Pilkada damai kembali didengungkan di Kota Malang. Setelah dideklarasikan oleh sejumlah pihak, kini giliran Bawaslu Kota Malang. Semua pihak diingakan mewaspadai sejumlah kerawanan Pilkada. (baca grafis)
Deklarasi Pilkada Damai digelar Bawaslu Kota Malang di Simpang Balapan Ijen, Minggu (29/9) pagi kemarin. Mulai dari instansi pemerintah, penyelenggara Pilkada, aparat penegak hukum, paslon peserta Pilkada hingga masyarakat turut hadir pada kesempatan tersebut
“Kami melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif yang dibalut mulai dari senam, hiburan, souvenir dan doorprize bagi yang mau berpartisipasi. Ada booth yang dikhususkan yang memberikan sosialisasi. Tidak hanya mencoblos, tapi juga melakukan pengawasan. Ini yang kami sampaikan kepada masyarakat agar semua bisa berpartisipasi dalam pengawasan itu,” terang Ketua Bawaslu Kota Malang Muhammad Arifudin.
Menurut Arif, deklarasi damai seperti ini juga sekaligus memastikan kesiapan dari tiap penyelenggara Pilkada maupun dari pemerintah. Yakni dari sisi teknis, pengawasan maupun kesiapan terbaru.
Apalagi, lanjut Arif, tahapan Pilkada saat ini sudah memasuki masa-masa yang rawan. Sehingga, informasi terkait pengawasan partisipatif dari masyarakat juga sangat penting untuk membantu Bawaslu memastikan tidak ada kecurangan maupun pelanggaran selama Pilkada.
“Sekarang kan tahapan kampanye, lalu setelah itu kan ada tahapan pungut hitung. Ini tahapan yang masuk dalam indeks kerawanan kemarin. Maka dari itu kami memerlukan peran dari masyarkat agar kita juga sama-sama melakukan pengawasan. Jadi tidak hanya Bawaslu, karena pilkada ini milik kita bersama,” tutur dia.
Bentuk kecurangan maupun pelanggaran yang tidak boleh terjadi antara lain, tidak melakukan politik uang dalam bentuk apapun dan alasan apapun. Lalu tidak mengikutsertakan pihak-pihak yang dilarang ikut kampanye. Kemudian tidak menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk kampanye. Serta tidak melakukan kampanye hitam, dengan menghasut dan mengadu domba masyarakat.
Seluruh paslon pun diminta membacakan ikrar agar Pilkada damai dan tidak melakukan kecurangan dan pelanggaran tersebut.
“Hasil sementara, dari mulai awal kampanye kemarin sampai saat ini, kami juga belum menerima adanya laporan adanya kecurangan atau pelanggaran. Akan tetapi, dengan adanya kesempatan ini, kami mengundang seluruh paslon untuk mendeklarasikan pilkada damai ini,” bebernya.
Plt Kepala Bakesbangpol Kota Malang Alie Mulyanto menekankan, semua pihak harus berkomitmen untuk menjadi agen perdamaian yang akan menjaga kondusivitas Kota Malang selama Pilkada berlangsung. Sehingga pelaksanaan Pilkada jauh dari polarisasi isu SARA, ujaran kebencian dan berita hoax yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat di Kota Malang.
“Mari kita wujudkan Pilkada yang damai dan penuh integritas,” ajak Alie yang hadir mewakili Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan.
Dalam kesempatan itu, paslon sebagai peserta pilkada siap menjalankan pilkada sesuai aturan yang telah diberlakukan.
Paslon nomor urut 1, Wahyu Hidayat juga siap menjalankan proses Pilkada ini sesuai aturan yang telah ditetapkan. Selain itu ia berharap agar masyarakat aktif melakukan pengawasan dan tidak lupa untuk memberikan suaranya.
“Kami mengajak kepada masyarakat supaya tidak golput. Karena ini adalah kesempatan untuk masyarakat agar bisa memberikan perhatian kepada pembangunan Kota Malang kedepan,” tegasnya.
Paslon nomor urut 3 Abah Anton mengajak kepada semua pihak, baik pendukungnya maupun masyarakat untuk proaktif melakukan pengawasan agar Pilkada berjalan dengan lancar dan damai. Ia siap untuk berkontestasi dan menjalankan Pilkada ini dengan baik serta sesuai dengan aturan.
“Mari saatnya adu gagasan dan pikiran demi terwujudnya makmurnya kesejahteraan rakyat Kota Malang,” tegas Anton. (ian/van)