MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menindaklanjuti sudah banyak bermunculannya tempat penjualan hewan kurban dadakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang segera mengambil tindakan pencegahan. Yakni mengantisipasi adanya kemungkinan paparan penyakit menular pada hewan kurban.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang drh. Anton Pramujiono mengungkapkan, pihaknya mengagendakan pemeriksaan hewan kurban mulai pekan depan. Yakni tepatnya pada 11 Juni hingga 14 Juni.
“Kami akan berkeliling untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan itu selama tiga hari. Semua dicek, tujuannya untuk mengantisipasi adanya penyakit serta memastikan hewan kurban yang ada di Kota Malang ini sehat dan aman. Seperti tahun sebelumnya, kami tetap waspada penyakit menular,” terang Anton kepada Malang Posco Media, Selasa (4/6).
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ini cukup menyeluruh. Tidak hanya kesehatan hewan dan kebersihan kandang, tapi juga secara administratif seperti kepemilikan dan lokasi tempat penjualannya. Berkaca tahun lalu, Anton menyebut ada sejumlah temuan yang patut menjadi perhatian.
“Tahun lalu temuan kami seperti tanduk, sampai kaki patah, lalu untuk temuan penyakit itu ada kebanyakan adalah sakit diare. Kalau penyakit menular saya pastikan tidak ada, tapi itu tadi, kita semua harus tetap waspada,” tambahnya.
Terkait penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dispangtan telah melakukan upaya vaksinasi secara rutin dan bertahap sejak Januari lalu. Terutama untuk hewan yang ada di Kota Malang. Sementara untuk hewan yang masuk ke Kota Malang juga diwajibkan mempunyai surat kesehatan dari daerah asal.
“Jika nanti saat kami cek ke tempat penjualan hewan itu ada yang tidak mempunyai surat kesehatan, tentu yang pertama kali adalah kami harus melakukan pmbinaan. Setelah diperiksa dan dipastikan kesehatannya sudah bagus, baru kami akan bantu mengeluarkan surat kesehatan,” tandasnya. (ian/aim)