.
Saturday, December 14, 2024

WASPADA TERHADAP BAHAYA PERNAPASAN SUPELTAS DI KOTA MALANG

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang setiap tahunnya semakin meningkat yang menyebabkan kemacetan dan polusi udara. Salah satu pembantu mengatur jalan raya Supeltas (Sukarelawan Pembantu Pengatur Lalu Lintas), semakin lama waktu bekerja dapat mempengaruhi terhadap saturasi oksigen dalam darahnya. Setiap manusia memiliki nilai kadar saturasi oksigen yang bervariasi satu sama lain, untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah Supeltas di Kota Malang apakah terpapar dengan polusi udara di jalan raya atau tidak perlu dilakukan tes analisa gas darah dan ditanya lamanya kerja setiap hari di jalan raya.

Hasil penelitian menunjukkan dari 30 Supeltas hampir setengahnya (34%) kelompok umur 31-40 tahun, sebagian kecil (23%) umur 41-50 tahun, (23%) umur 50-60 tahun dan (20%) umur 20-30 tahun. Untuk pendidikan sebagian besar (56%) SMP, hampir setengah (27%) SD dan sebagian kecil (17%) SLTA. Untuk lama bekerja perhari sebagian besar (64%) 3 jam perhari, sebagian kecil (23%) 2 jam perhari dan (13%) 4 jam/lebih perhari.

Hasil observasi seluruh (100%) Supeltas tidak ada yang menggunakan masker saat bekerja dan ketika ditanya alasan mereka karena mereka tidak terbiasa dan susah jika untuk meniup peluit. Sedangkan dari lamanya terpapar saat bekerja hampir setengahnya (47%) supeltas cukup terpapar (12-18 bulan), (40%) sangat terpapar (19-24 bulan) dan sebagian kecil (13%) kurang terpapar (6-11 bulan).

Hasil Laboratorium Kadar Saturasi Oksigen (SO2) dalam Darah (Analisa Gas Darah) Supeltas di Kota Malang yakni 6 orang (20%) SO2  > 95% Normal dan 24 orang (80%) SO2  < 95% Tidak Normal, nilai SO2 terendah 72,8% dan nilai tertinggi 98%.

Berdasarkan analisis diketahui bahwa lama waktu mempengaruhi kadar SO2 yakni sebagian kecil Supeltas (13%) yang normal pada kategori kurang terpapar dan (7%) pada kategori cukup terpapar. Sedangkan pada nilai SO2 tidak normal hampir setengah Supeltas (40%) kategori cukup terpapar dan (40%) dan kategori sangat terpapar, sehingga dapat katakan bahwa dari semua Supeltas hampir seluruhnya (80%) nilai SO2 tidak normal dan sisanya (20%) Supeltas kadar/nilai SO2 Normal. Berarti semakin lama Supeltas terpapar polusi udara semakin kurang baik, yakni memiliki kecenderungan kadar saturasi dalam darah menjadi tidak normal (< 95%).

Lama Waktu Supeltas Bekerja Sebagai Sukarelawan

Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir setengahnya (47%) Supeltas sudah bekerja selama 12-18 bulan dengan lama bekerja 3 jam per hari. Lama waktu bekerja pada supeltas ini selaras dengan hasil penelitian Waseem & Arshad (2005) yang diposkan di berbagai wilayah di Islamabad sudah bekerja di lalu lintas dari 3-18 bulan dengan bekerja 3-4 jam sehari. Sesuai dengan pernyataan dari Kepolisian Resort Kota Malang (2023) para Supeltas bekerja selama 2-4 jam perhari dengan setiap lokasi memiliki kelompok untuk membagi jam tugas secara bergantian mulai dari pagi, siang, sore, maupun malam. Lama waktu bekerja para Supeltas di Kota Malang sudah terorganisasi dengan bagus, baik dari kepolisian maupu dari para anggota Supeltas. Para Supeltas di perbolehkan bekerja 2-4 jam perhari pada titik lokasi persimpangan yang padat kendaraan bermotor dan mereka umumnya mentaati peraturan yang sudah di buat.

Kadar SO2 dalam Darah Supeltas

Berdasarkan hasil laboratorium nilai SO2 dalam darah Supeltas hampir seluruhnya (80%) tidak normal, nilai terendah 72,8% dan nilai tertinggi 98%. Penelitian ini serupa dengan penelitian Sitohang (2015) mengenai pemeriksaan kadar SO2 dalam darah pada kelompok usia 30­40 tahun didapatkan hasil  bahwa pada ketinggian di atas 8000 kaki terjadi penurunan konsentrasi oksigen di perifer sehingga mengakibatkan nilai saturasi oksigen menurun hingga di bawah 90%.

Hubungan antara Lama waktu bekerja dengan Kadar SO2 dalam darah Supeltas

Berdasarkan hasil analisis didapatkan ada hubungan antara lama waktu terpapar polusi udara dengan kadar saturasi oksigen dalam darah pada Supeltas di Kota Malang, adapun lama waktu bekerja Supeltas hampir setengah (47%) cukup terpapar (12-18 bulan), (40%) sangat terpapar (19-24 bulan) dan sebagian kecil (13%) kurang terpapar (6-11 bulan), sedangkan hasil saturasi oksigen dalam darah hampir keseluruhan (80%) tidak normal (< 95%) dan sisanya sebagian kecil (20%) dalam batas normal (>95%), hal ini disebabkan oleh jumlah kendaraan per jam di Kota Malang yang semakin padat. Selain itu juga disebabkan oleh para Supeltas yang tidak menggunakan alat pelindung diri yakni masker selama mereka bekerja.

Kesimpulan

1.         Hampir setengah Supeltas lama waktu bekerja pada kategori cukup terpapar yakni 12-18 bulan.

2.         Hampir seluruh Supeltas kadar saturasi oksigen dalam darahnya dalam batas tidak normal yakni < 95% 

3.         Ada hubungan antara lama waktu terpapar polusi udara dengan kadar saturasi oksigen dalam darah para Supeltas di Kota Malang, artinya semakin lama waktu bekerja Supeltas semakin kurang baik dan cenderung memiliki kadar saturasi oksigen dalam darah menjadi tidak normal (<95%).

Saran

Para Supeltas diharapkan menggunakan masker apabila sedang bertugas, hal ini untuk meminimalisir karbondioksida (CO2) yang bersifat toksik yang dikeluarkan kendaraan bermotor jika di hirup terlalu lama .

Para pembina diharapkan sering mengingatkan Supeltas untuk penggunaan masker saat Supeltas sedang bekerja agar polusi udara yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor tidak masuk ke dalam sistem pernafasan dan menimbulkan gangguan sistem pernafasan.

Untuk penelitian selanjutnya bisa mengembangkan paparan polusi udara dengan tekanan parsial karbondioksida (PaCO2) pada Supeltas yang beresiko terpapar polusi lebih lama, diharapkan pula bagi peneliti untuk memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada Supeltas tentang pentingnya penggunaan masker. (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img