spot_img
Thursday, April 25, 2024
spot_img

Waspadai Agenda Politik Masuk Masjid

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Serangkaian kegiatan yang terkait politik kini sudah berjalan. Ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) di Kota Malang sendiri juga sudah mendaftar untuk berebut kursi di gedung dewan.

Menjelang kegiatan politik yang makin massif itu, perlu kewaspadaan terhadap agenda politik terselubung utamanya di tempat-tempat ibadah yang harus steril dari kepentingan politik.


Hal itu disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang Prof. Dr. KH. Kasuwi Saiban, terutama kepada jajaran pengurus ranting hingga takmir masjid saat Halal Bihalal yang diselenggarakan pada Kamis (18/5) di MAN 2 Kota Malang Jalan Bandung No 7.


“Kaitannya dengan tahun politik, sudah kami sampaikan, masjid sesuai dengan UU Pemilu, tidak boleh ada kepentingan itu. Kemarin ada salah satu parpol yang ingin singgah ke masjid Jami ketika mau daftar ke KPU masih pakai seragam, Alhamdulillah tidak jadi. Selalu saya tekankan tiap pertemuan masjid ini jangan sampai untuk kepentingan politik tertentu. Masjid untuk dakwah, bilhikmah wal mauidhoh,” ungkap Prof. Kasuwi disela Halal Bihalal.


Menyikapi isu tersebut, Prof Kasuwi sendiri mengaku pihaknya bakal menggencarkan upaya sosialisasi kepada seluruh masjid di Kota Malang.

Tercatat, sedikitnya ada 700 masjid di Kota Malang yang telah resmi terdaftar. Namun diperkirakan, jumlah keseluruhan mencapai lebih dari 1.000 masjid. Maka dari itu, selain sosialisasi, pihaknya bakal memperkuat komunikasi antar takmir masjid untuk waspada dan mengantisipasi hal hal semacam itu.


“Antisipasinya kami ada grup takmir masjid se Kota Malang. Kalau ada apa apa, terposting di situ. Karena jamaah macam macam, ada sesuatu kontroversi mesti langsung dishare,” sebutnya.


Prof Kasuwi mengakui, memang ada beberapa takmir masjid yang menjadi anggota parpol. Namun pihaknya sudah menekankan jangan sampai visi misi terkait politik itu dibawa di dalam masjid.

“Jadi politikus tidak apa apa, asal tidak usah membawa visi misi itu, mempengaruhi jamaah sehingga terbawa pada kepentingan kepentingan tertentu. Itu tidak boleh,” tegasnya.


Takmir Masjid Agung Jami Kota Malang, Mahmudi Muhith mengamini beberapa waktu lalu memang sempat ada upaya suatu parpol akan memasuki Masjid Agung Jami. Ia tidak memungkiri jamaah masjid merupakan komunitas yang cukup rentan menjadi sasaran agenda politik terselubung.

“Kalau ada yang niatnya dia hanya salat ya silahkan, seperti jamaah biasa. Tapi misal dia minta menyapa jamaah, nah ini jangan. Apalagi pakai atribut, langsung kita tegur,” jelas Mahmudi.


Pengurus dan takmir Masjid Agung Jami sendiri juga murni bukan orang politik. Sehingga mampu membedakan mana jamaah yang benar benar ingin beribadah dan mana yang mempunyai kepentingan tertentu.

“Kita tetap mendukung sukses pemilu. Akan tetapi kita harus tahu diri posisi kita dimana. Kalau kita posisi sebagai takmir masjid, kita harapkan tidak mencampuradukkan kepentingan ibadah dan kepentingan politik. Kalau disisipi kepentingan politik, rawan terjadi perpecahan. Kita berharap masjid itu murni untuk kita beribadah, berdakwah dalam kepentingan jamaah,” tandasnya. (ian/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img